-->

Pertanian Organik sebagai Pertanian Terpadu




Akhir-akhir ini marak unggahan di media pemberitaan tentang pentingnya pertanian organik. Sebagai orang yang punya perhatian terhadap pertanian mulai lah aku mencari-cari infornasi tentangnya. 

Aku mulai membaca sejumlah buku dan majalah. Aku lebih banyak membaca buku online dari pada ofline karena lebih murah dan mudah. 

Disebut-sebut sebagai pertanian yang sehat maka ramai-ramai orang mengkampanyekannya. Tanggapan dari orang yang meliha kampanye itu tentu saja beragam. Ada yang antusias ada juga yang apatis. 

Setelah aku membaca berbagai literatur aku menemulan bahwa alam dan sekitarnya tidak bisa terpisahkan. Makanya pertanian kalau hanya menanam pohon tidak akan maksimal menjadi organik tanpa ada peternakan baik ikan maupun hewan ternak. 

Seperti yang dikeluhkan petani yang mengatakan bahwa niatnya ingin bertani organik ternyata malah rugi banyak, karena untuk mendapatkan puouk kandang itu harus mendatangkannya dari luar kebun. Kalaupun kotoran hewan itu gratis namun biaya untuk karung, pengerukan, dan pengangkutannya sangat besar. 

Belum lagi masalah lain. Pupuk kandang kalau diaplikasikan di kebun banyaknya bisa bertruk-truk. Itu baru satu bahan saja. 

Aoalagi kalau ditambah dengan Jerami atau rumput lain sebagai camouran bahan kompos. Jeraminya memang banyak yang gratis tapi biaya lainnya busa menghabiskan dana berjula-juta. 

Maka solusinya adalah pertanian masa depan yang dinamakan pertanian terpadu. Di dalam satu lahan ada perikanan, peternakan, dan pertanian. 

Maka pola ini semestinya bisa diterapkan di dalam skala rumahan atau skala besar. Karena sangatlah penting untuk mengharmonisasikan semuanya agar pertanian organik itu mudah dan murah. 

Contohnya di Najaafarm kami membuat Embung penampungan air. Ada yang dasarnya tanah dan ada juga yang beton. 

Yang dasarnya tanah karena aiarnya sering tidak stabil maka kami memelihara ikan Mujahir, Nila, Belut, dan Lele. Sedangkan yang dasarnya beton kami memelihara ikan Mas, Koi, Guppy, dan Lobster air tawar. 

Air kolqn itu kemudian mengalir untuk memberi makan ternak dan menyiram tanaman. Maka air ini bafus untuk tanaman dan bagus juga untuk tumbuhan. 

Selanjutnya kami menanam aneka sayur dan rumput. Mengapa kami menanam rumput secara intensif? karena rumput adalah pakan untyk Domba, Kelinci, ayam, Jangkrik. 

Sayuran yang kami tanam sebagian ada yang diberikan kepada ikan dan ternak kami. Bila kwalitasnya kurang baik maka kami berikan ke Cacing dan Maggot. 

Nanti, hewan peliharaan itu menghasilkan banyak hal termasuk kotoran baik cair mauoun padat. Dalam pertanian organik ini adalah modal. Urine kelinci sangat bagus untuk kesuburab tanaman. Padatannya bisa difermentasi menjadi pupuk yang berksalitas. Bila kebutuhan pupuk kandang untuk kebun sendiri sudah terpenuhi maka bisa dijual kepada yang lain. 

Pettanian organik semakin hari semakin digandrungi. Orang-orang mulai menghargai hasil oertanian organik dengan harga mahal. 

Makanya aku kira para oetani garus bersiap untuk berkelompok. Tidak bokeh hanya menanam tanaman tanpa peneliharaan hewan. Bila tidak anda lakukan maka anda bisa membuat kelompok lalu saling tukar komoditi. Cintohnya kamu dapat ikan aku dapat pupuk kandang. 

Demikian catatanku terhadap pertanian organik. Tentu ini sangat banyak kekurangannya. Inilah sumbangsih terbaik yang bisa kami berikan untuk pertanian sebagai pemerhatinya. Kami bukan ahlinya. Makanya kami senang bila ada yang mau berbagi cerita. 
Pertanian Organik sebagai Pertanian Terpadu
Sarip Hidayat
Petani Blogger Sukses


LihatTutupKomentar