-->

Teknik Budidaya Jeruk Dekopan Agar Berbuah Secara Maksimal

Teknik Budidaya Jeruk Dekopan Agar Berbuah Secara Maksimal

Cara mematikan koloni tikus kering tanp bau


Jeruk dekopan adalah varietas unggul yang memiliki ciri khas ukuran buah besar dan tanpa biji. Soal rasa, jeruk asal Negara Jepang ini menawarkan citarasa sangat manis. Bahkan untuk buah yang masih setengah sekalipun, rasanya sudah legit. Bagi Anda yang merasa tertarik, berikut teknik budidaya jeruk dekopan dari biji.  

Selain menghadirkan kualitas buah yang memuaskan, pohon jeruk dekopan juga bisa menjadi hiasan di pekarangan rumah dengan bentuknya yang unik. Tangkai buahnya mempunyai benjolan atau mahkota. Setelah matang, warnanya terlihat kuning-jingga. 

Teknik budidaya jeruk dekopan dari biji bisa diterapkan di dataran rendah dan dataran tinggi. Lebih menarik lagi, jeruk dekopan tergolong sebagai tanaman yang cepat berbuah. Sehingga untuk mulai memanennya tidak perlu menunggu sangat lama. 

Tanpa perlu panjang lebar, langsung disimak uraian lengkap berikut. 
Teknik Budidaya Jeruk Dekopan yang Benar
Lokasi

Menurut sebuah penelitian, jeruk dekopan paling ideal ditanam di ketinggian 700-1000 mdpl. Budidaya jeruk dekopan dataran rendah (ketinggian dibawah 700 mdpl) menghasilkan tanaman kurang produktif, ukuran buah relatif kecil dan berwarna kurang menarik. Namun dari segi rasa lebih manis. 

Sementara itu, jeruk dekopan yang ditanam diatas lebih dari 1000 mdpl, ukuran buah besar (>1kg), tanaman lebih produktif dan warna yang cantik. Namun untuk citarasnya kurang memuaskan. 

Bisa disimpulkan bahwasannya tingkat kemanisan jeruk dekopan berdasarkan lokasi penanaman. 

Jeruk dekopan cocok ditanam di tanah subur, porous dan gembor. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari secara maksimal dan tumbuh maksimal pada suhu 200-260 C. 

Bisa ditanam sebagai tabulampot, namun lebih menguntungkan ketika ditanam di perkebunan. 

Pembibitan

Pilih indukan yang bebas dari hama, sehat, sudah dewasa dan terbukti menghasilkan buah berkualitas unggul. Karakteristik yang bagus adalah memiliki cabang rindang, batang kokoh dan berdaun segar. Pembiakan dilakukan secara vegetatif dan paling umum menggunakan metode okulasi. 

Dibawah ini cara pembibitan jeruk dekopan secara okulasi:
Pilih indukan yang sudah berumur minimal 40 bulan, baru bisa diokulasi
Gunakan pisau untuk memotong entres, lakukan hati-hati supaya tidak menghancurkan jalur kambium
Pilih batang bagian bawah (jangkrak) yang kokoh. Bersihkan dari ranting dan daunnya. Pisahkan kulit dan tulang jangkrak secara sempurna
Bersihkan entres dari kotoran dan tulang batang.

Selanjutnya, masukkan mata tunas ke bagian kulit batang jangkrak. Jangan ada kotoran yang sampai masuk ke kulit jangkrak.

Ikat seluruh bagian yang diokulasi secara penuh dan lakukan secara sempurna. Maksudnya adalah tidak ada ruang sebagai jalur masuk bagi kotoran atau air
Letakkan bibit jeruk dekopon di daerah teduh dengan intensitas cahaya matahari 20-30%. 

Penanaman

Sebagai persiapan awal, bersihkan area yang akan ditanami jeruk dekopon dari tanaman pengganggu dan gulma. Selanjutnya dicangkul untuk menggemburkan tanah. 

Buat lubang tanam berukuran 50x50x50 cm. Jarak penanaman jeruk dekopon adalah 4 x 4 meter.

Ketika penggalian berlangsung, pisah tanah galian ¼ bagian bawah dan ¾ bagian atas. Campur tanah galian ¾ bagian atas dan pupuk kandang fermentasi dengan perbandingan 1:1. 

Setelah tercampur merata, masukkan ke dalam lubang tanam dan siram air secukupnya. Tunggu selama kurang lebih 1 bulan, baru kemudian bisa ditanam bibit jeruk dekopon. 

Jika sudah didiamkan selama 30 hari, tanam bibit jeruk dekopon tepat di tengah lubang tanam dengan posisi tegak lurus. Kemudian tutup dengan ¼ tanah bagian bawah yang sudah disiapkan sebelumnya. Buat gundukan di pangkal batang untuk mencegah genangan air ketika musim hujan. 

Padatkan media tanam secara perlahan dan pastikan sudah kuat tertopang. Siram menggunakan air secukupnya dan tahap terakhir memberi penyangga bambu. 
Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, terutama di sore hari. 

Perawatan

Selama periode dua minggu pertama sesudah penanaman, sirami sebanyak 1-2x per hari. 
Selepas usia dua minggu, maka cukup menyirami 1x per hari. 
Lakukan pemangkasan secara rutin.
Siangi tanaman pengganggu dan gulma
Bisa juga menyemprotkan insektisida organik 

Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan cara menabur pupuk pada parit kecil atau rorakan yang melingkari sekeliling tanaman, sebanyak 3x per tahun. Periode pemupukan dimulai pada bulan Juni-September, kemudian Oktober/November dan dilanjut Maret-April.

Berikut aturan dosis pemupukan jeruk dekopon:
Usia 1 tahun: urea 200 gr, pupuk kandang 500 gr, KCI 400 gr dan SP 36 450 gr
Usia 2 tahun: urea 400 gr, pupuk kandang 500 gr, KCI 650 gr dan SP 36 650 gr
Usia 4 tahun: urea 800 gr, pupuk kandang 500 gr, KCI 1 kg dan SP 36 1 kg
Usia 5-15 tahun: urea 1 kg, pupuk kandang 500 gr, KCI 850 gr dan SP 36 550 gr

Panen

Budidaya jeruk dekopan di dataran rendah mulai menghasilkan buah pada usia 9 bulan dan usia 6 bulan sudah berbuah ketika Anda menanam di dataran tinggi. Namun Anda perlu membuang buah produksi pertama.  Sebelum usia 24 bulan, buang seluruh buah dan bunga. 

Proses pembungaan sampai pembuahan biasa terjadi selama 5 bulan. Ketika bunga sudah berkembang menjadi bakal buang silahkan bungkus menggunakan kain berwarna biru muda. 

Demikianlah pembahasan mengenai teknik budidaya jeruk dekopan, semoga bisa menginspirasi Anda. 

LihatTutupKomentar