Thursday, December 13, 2018
Tahukah anda bagaimana sikap orang yang paling mengenal Allah?
Kecerdasan yang Mesti Diteladani
Sungguh Ibnul Jauzi mengajarkan kepada anda bagaimana cara bersikap terhadap Allah.
Ini tidak terlalu asing bagi anda.
Hanya saja bisa jadi pemahaman Ibnul Jauzi terhadapnya lebih dalam.
Semua wajar adanya.
Siapa Imam Ibnnul Jauzi.
Dan Siapa kita?
Dialah yang sepanjang hidupnya digunakan untuk mengkaji kalam Allah.
Mempelajari sunnah.
Mengamalkannya.
Dan mengajarkannya.
Ungkapannya bisa jadi sama.
Dalam tataran pengamalan bisa saja berbeda.
Ia sengaja menyederhanakannya agar bisa dipahami.
Karena semakin tinggi ilmu seseorang maka ia akan semain sederhana dalam berkata-kata.
Meskipun begitu ia akan memiliki bobot yang berat.
Sebanding dengan dalamnya pengetahuan yang dimilikinya.
Cara Terburuk yang Dilakukan Orang
Saat manusia diberi ujian yang tidak disukainya maka ia mengeluh.
Sayang banyak yang tidak mengeluh kepada Allah dalam shalat dan doa-doanya.
Ia malah mengeluh kepada teman, tetangga, dokter, dan yang lainnya.
Ia lua bahwa Allah yang memberikannya ujian.
Dia yang tahu kapasitasnya.
Ia tahu penyelesaiannya.
Mengapa tidak memohon agar ia turun tangan.
Tidak ada yang sulit bagi Allah.
Mengeluhkan Allah Kepada Manusia Adalah Sikap Kurang Ajar
Ada orang yang belum terdidik.
Ia salah bersikap.
Ia ingin masalahnya selesai.
Namun ia malah mengadukan Allah kepada makhluknya.
Bukankah Allah tidak diminta pertanggungjawaban.
Bukankah Ia Maha Mengetaui.
Bukankah ia maha Bijaksana.
Orang yang bersikap seperi orang-orang ini adalah orang yang paling dungu.
Ia menyangka makhluk akan memberinya solusi.
Padahal mereka sama sekali tidak punya kuasa.
Untuk menjawabnya, marilah kita simak pernyataan Ibnul Jauzi berikut ini:
"Orang yang benar-benar mengenal Allah adalah orang yang mengadukan perihal dirinya hanya kepada Allah."
Kecerdasan yang Mesti Diteladani
Sungguh Ibnul Jauzi mengajarkan kepada anda bagaimana cara bersikap terhadap Allah.
Ini tidak terlalu asing bagi anda.
Hanya saja bisa jadi pemahaman Ibnul Jauzi terhadapnya lebih dalam.
Semua wajar adanya.
Siapa Imam Ibnnul Jauzi.
Dan Siapa kita?
Dialah yang sepanjang hidupnya digunakan untuk mengkaji kalam Allah.
Mempelajari sunnah.
Mengamalkannya.
Dan mengajarkannya.
Ungkapannya bisa jadi sama.
Dalam tataran pengamalan bisa saja berbeda.
Ia sengaja menyederhanakannya agar bisa dipahami.
Karena semakin tinggi ilmu seseorang maka ia akan semain sederhana dalam berkata-kata.
Meskipun begitu ia akan memiliki bobot yang berat.
Sebanding dengan dalamnya pengetahuan yang dimilikinya.
Cara Terburuk yang Dilakukan Orang
Saat manusia diberi ujian yang tidak disukainya maka ia mengeluh.
Sayang banyak yang tidak mengeluh kepada Allah dalam shalat dan doa-doanya.
Ia malah mengeluh kepada teman, tetangga, dokter, dan yang lainnya.
Ia lua bahwa Allah yang memberikannya ujian.
Dia yang tahu kapasitasnya.
Mengapa tidak memohon agar ia turun tangan.
Tidak ada yang sulit bagi Allah.
Mengeluhkan Allah Kepada Manusia Adalah Sikap Kurang Ajar
Ada orang yang belum terdidik.
Ia salah bersikap.
Ia ingin masalahnya selesai.
Namun ia malah mengadukan Allah kepada makhluknya.
Bukankah Allah tidak diminta pertanggungjawaban.
Bukankah Ia Maha Mengetaui.
Bukankah ia maha Bijaksana.
Orang yang bersikap seperi orang-orang ini adalah orang yang paling dungu.
Ia menyangka makhluk akan memberinya solusi.
Padahal mereka sama sekali tidak punya kuasa.