Tergesa-gesa itu ada juga ang baik. Seperti menyegerakan membayar hutang, menikahkan anak perempuan kalau sudah datang yang melamar, menyegerakan penguburan jenazah, dan bersiap-siap untuk mengerjakan shalat di awal waktu.
Namun apaka itu juga menckup pada semakin cepatnya gerakan shalat?
Sependek pengetahuanku selama ini, justru malah kebalikannya. Kalau Valentino Rossi semakin mahir mengendarai motornya maka ia akan semakin cepat seiring dengan seringnya latihan ang ditekuninya.
Namun untuk urusan halat berbeda, itu yang aku simpulkan. bahkan semakin ahli salatnya akan semakin lama. Ini untuk shalat sunnah dan posisi dia tidak sedan dalam keadaan menjadi imam.
Kebijaksanaan memang beriring dengan pendalaman dan perluasan pengetahuan serta penalaman. Kalau orang tahu bahwa Tarawih ini adalah shalat yang dilakukan dengan santai dan memenuhi hak-hak setiap gerakannya maka pasti ia akan melakukannya dengan sangat nyaman.
Bila demikian maka sebaiknya masyarakat ini menngkat dari melakukan amal agama berdasarkan hawa nafsu beralih berdasarkan ilmu. Jadi yang dinyatakan bukan iamnya siapa, cepat apa tidak, namun karena Allah dan mengikuti sunah NabiNya.
Semoga pilihan anda kali ini tepat. Bila anda melakukan shalat karena suka dengan yang cepat maka anda masih mengandalkan hawa nafsu. Namun bila anda melakukannya karena mengikuti tuntunan Allah maka anda benar.