-->

Petani Kaya Pengumpul Recehan

Jangan terlalu serius membaca artikel dengan judul Petani Kaya Pengumpul Recehan ini. Karena tulisan ini hanyalah upaya memotret dan menggambarkan kehidupan ekonomi seorang petani kaya dengan mengandalkan prinsip tumpang sari dalam bertani.

Akan anda dapatkan penjelasannya tidak akan lama lagi. Mohon bersabar sebentara agar buah bacaannya lebih manis.

Silahkan baca alinea ini dan seterusnya ... !!

Menurut pakar perencanaan keuangan, maaf saya lupa namanya, pokoknya ia menyebutkan bahwa untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan yang kecil tapi banyak di rumah anda bisa dengan memasukkan pendapatan-pendapatan kecil yang anda kumpulkan tiap hari dengan tekun.

Mungkin anda ingin mendapatkan contoh ... ?

Contohnya adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik bulanan yang hanya beberapa ratus ribu, pembayaran listrik, pulsa, jajan anak-anak, bumbu dapur, atau hal-hal kecil lainnya anda hanya perlu memasukkan pendapatan pendapatan kecil saja yang anda kumpulkan dari usaha anda.

Mengandalkan prinsip ini maka petani kaya tadi mendapatkan keistimewaannya. Bertani cabe adalah pokok usahanya selama ini. Dan dari usahanya ini ia sanggup membangun pesantren yang lengkap dengan masjid dan asramanya, membayar gaji asatidz, membeli mobil, motor, dan kendaraan operasional lainnya.

Dan untuk menutupi kebutuhan yang kecil-kecil seperti yang disebutkan tadi maka ia menanam Mentimun, Kangkung, Kacang Panjang, memelihara Bebek, Itik, dan Ayam. Dari hasil ini semua kebutuhannya terpenuhi bahkan mendapatkan untung yang banyak.

Demikian catatan ini. Bagus sekali bagi ini anda praktekkan. Bila ia bisa tentu anda yang melek internet akan berpeluang lebih sukses dari beliau ini. Anda bukan hanya memiliki satu pesantren bahkan puluhan pesantren bisa anda dirikan dengan prinsip ini.
LihatTutupKomentar