Sunday, November 27, 2016
Yang paling enak berwiraswasta adalah memiliki kebebasa waktu dan bebas dari tekanan atasan. Siapa yang mau menekan karena sejak awal penekannya sudah dimusnahkan. Atasan tidak ada bahkan tekanan adalah hal lain yang memicu agar tidak malas.
Dalam berwiraswata saya begitu menikmati kebebasan waktu. Saya amau menjalankan bisnis kapan saja dan di mana saja. Tinggal gelar dagangan uang langsung mengalir ke brangkas. Dan kapan pun ada waktu dagangan bisa langsung digelar.
Bagi yang bosa menjadi pegawai karena seringnya hanya disuruh-suruh lebih baik pindah haluan dan menjadi wiraswasta. Meskipun kamu salah tapi tetap tidak akan ada orang yang mau ditunjuk hidung dan disindir-sindir oleh bossnya, bukan?!
Ada satu saran saja untuk antum. Bila ingin bebas lepas jadilag blogger atau investor. Uang yang telah kamu kumpulkan di perusahaan awal tadi kamu gunakan untuk berinvestasi pada bidang yang teruji keuntungannya.
Salah satu bidang usaha yang selalu akan untung adalah membuka warung kelontongan dan kebutuhan pokok. Meskipun labanya kecil namun warung seperti ini akan mengumpulkan uang-uang recehan itu menjadi Dollar ke berangkas kamu.
Satu lagi saran saya adalah menggeluti bisnis kuliner. Saya mendapati bisnis ini tidak akan ada matinya. Selama manusia masih suka makan maka bisnis ini akan terus berlanjut dan akan selalu ada peminatnya.
Dan yang terakhir (dari saya) adalah menjadi blogger. Saya menikmati kegiatan ini. Sangat mudah untuk dilakukan, modal sangat kecil, waktu dan tempat sangat fleksibel, tulisan bebas asalkan banyak dan konsisten.
Tulisan-tulisan sederhana anda jangan dibuang. Kumpulkan terus. Karena menurut pengalaman saya selama ini akan ada saja orang yang mengklik dan membaca tulisan kita sekonyol apapun. Bahkan ada saja orang yang terhibur dengan tulisan jelek kita.
Sekian saja dari saya. Tentunya kan ada banyak tambahan dari anda untuk bidang usaha yang lain. Karena begitu banyak bidang usaha yang ada di muka bumi ini. Dalam hal ini arilah jeli dan bebaslah selama Tuhan tidak melarang.
