Melihat status-status di sosmed ada pertanyaan ? Kenapa banyak komentar yang bahasanya ‘enggak banget’. Frasa ini adalah bentuk dari gambaran yang buruk yang sulit untuk mencari kosa kata untuknya.
Kita lihat, banyak status ataupun komentar yang bila diukur dari sudut pandang manapun akan mendapat nilai rendah. Kecuali mungkin bila dilihat dari nilai-nilai liberal. Karena standar dari kebebasan liberalism adalah berusaha mengesampingkan batasan-batasan apapun yang mengikis makna kebebasan. Salah satunya kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat.
Kata-kata yang digunakan banyak yang kasar. Sangat tidak layak untuk dipublikasikan. Menghina secara blak-blakan. Mencemooh secara langsung. Menggunjing secara langsung. Merendahkan tanpa sungkan. Menjelekkan tanpa tedeng aling-aling.
Kalau tidak kasar kata-kata yang berba mesum berseliweran pada banyak tulian stataus dan komentar. Kata-kata yang ngeres ditulis secara vulgar. Kalimat yang berbau pornografi dipampang denga jelas. Ungkapan yang menggoda birahi dipamerkan tanpa ragu.
Bila kedua kategori ini ada maka maka tipe satu lagi pasti ada. Yaitu tipe lebay dan melankolis. Ada yang meratapi nasib. Sda yang menghujat taqdir. Ada juga yang melo akan kegagalan dan ketidak beruntungan dalam hidup.
Pertanyaannya; apakah manusia Indonesia adatnya seperti ini ? Bukankan kita terkenal sanga ramah dan bila berkata-kata kita teramat sopan. Apakah manusia Indonesia isi otaknya mesum pada aslinya ?. Apakah para pemuda Indonesia itu lebih suka bergalau ria ?
Jawaban dari pertanyaan di atas tenu tidak. Hanya saja Kepribadian terbelah adalah bahaya yang harus dihindari. Karena ini bisa menimbulkan masalah serius. Kemunafikan dan kamuflase dan ketidak jujuran adalah bebrapa yang dapat kita sebut. Di depan bilang ya, sementara di belakang bilang no. Di depan mata berlaga baik, di belakang malah ngomongin.
Orang yang teguh aka dihormati kawan dan lawannya. SEdangkan orang yang munafik akan membuat kawannya menaruh kata waspada sedangkan lawannya akan membencinya.
Mari belajar jujur dan sopan.
Kita lihat, banyak status ataupun komentar yang bila diukur dari sudut pandang manapun akan mendapat nilai rendah. Kecuali mungkin bila dilihat dari nilai-nilai liberal. Karena standar dari kebebasan liberalism adalah berusaha mengesampingkan batasan-batasan apapun yang mengikis makna kebebasan. Salah satunya kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat.
Kata-kata yang digunakan banyak yang kasar. Sangat tidak layak untuk dipublikasikan. Menghina secara blak-blakan. Mencemooh secara langsung. Menggunjing secara langsung. Merendahkan tanpa sungkan. Menjelekkan tanpa tedeng aling-aling.
Kalau tidak kasar kata-kata yang berba mesum berseliweran pada banyak tulian stataus dan komentar. Kata-kata yang ngeres ditulis secara vulgar. Kalimat yang berbau pornografi dipampang denga jelas. Ungkapan yang menggoda birahi dipamerkan tanpa ragu.
Bila kedua kategori ini ada maka maka tipe satu lagi pasti ada. Yaitu tipe lebay dan melankolis. Ada yang meratapi nasib. Sda yang menghujat taqdir. Ada juga yang melo akan kegagalan dan ketidak beruntungan dalam hidup.
Pertanyaannya; apakah manusia Indonesia adatnya seperti ini ? Bukankan kita terkenal sanga ramah dan bila berkata-kata kita teramat sopan. Apakah manusia Indonesia isi otaknya mesum pada aslinya ?. Apakah para pemuda Indonesia itu lebih suka bergalau ria ?
Jawaban dari pertanyaan di atas tenu tidak. Hanya saja Kepribadian terbelah adalah bahaya yang harus dihindari. Karena ini bisa menimbulkan masalah serius. Kemunafikan dan kamuflase dan ketidak jujuran adalah bebrapa yang dapat kita sebut. Di depan bilang ya, sementara di belakang bilang no. Di depan mata berlaga baik, di belakang malah ngomongin.
Orang yang teguh aka dihormati kawan dan lawannya. SEdangkan orang yang munafik akan membuat kawannya menaruh kata waspada sedangkan lawannya akan membencinya.
Mari belajar jujur dan sopan.