-->

Pameran dan Syahadat, Refleksi Atas Urgensi Akidah dalam Kehidupan

Berita sehari-hari khususnya yang berkaitan dengan gaya hidup banyak yang menyajikan berita-berita pagelaran pameran. Beragam benda-benda dan alat-alat berteknologi baru dipajangkan. Hasil karya olah budi dan karsa dipertontonkan. Barang-barang kuno dan barang-barang baru yang menyita perhatian dipertunjukkan.

Itu adalah salah satu gamabaran. dengan memoles dan menyempurnakan hasil karya maka pengunjung akan puas dan barang yang dipamerkan segera akan laku keras dipasarkan. Namun sesungguhnya ada pameran yang lebih besar dan megah dari pada pameran-pameran itu. Dialah alam raya yang memamerkan hasil karya Sang Maha Agung yangtidak akan tertandingi oleh siapa pun jua.


Di alam raya kita menyaksikan unjuk kebolehan dan ketelitian ciptaan Tuhan. Ada di sana pelajaran dan hikmah. Hingga manusia terinspirasi atas design yang ciamik tak terbantahkan. Manusia bertekuk lutut dan merenung untuk kemudian menghambakan dirinya di haribaan Tuhan Yang maha segalanya.

Syahadat Kita

Setelah kita menyaksikan, memahami, meneliti, akhirnya kita mengakui dan menyatakan penerimaan dengan sepenuh hati untuk hanya beribadah kepada-Nya. Kita bersaksi bahwa yang menciptakan wujud ini dan semua wujud makhluq di alam raya adalah ciptaan Allah yang Maha Kuasa. Dengan kesadaran ini kita akan lakukan satu lagi tugas hidup kita yakni beribadah kepada Allah SWT.

Ibadah kita kepada Allah ibarat pameran khusus, besar, dan sepanjang hayat. Karena iman telah tertanam dalam hati maka seluruh gerak hidup dan kesadaran jiwa semuanya hanya di pamerkan kepada Allah yang Maha Menatap, Maha Mengetahui, Maha Melihat, dan Maha Mendengar. Tidak ada tempat untuk riya, sum'ah, hasud, takabbur, dan berbangga diri.

Syahadat kita adalah kesaksian bahwa Dialah Allah yang Maha Kuasa. Dan amalan kita adalah hanya dipersembahakan kepada Allah semata.
LihatTutupKomentar