-->

Sejarah Perkembangan Islam di Thailand

Sejarah Perkembangan Islam di Thailand



Thailand biasa disebut juga Muangthai, atau Muangthai Risabdah, atau Siam, atau

negeri Gajah Putih, terletak di sebelah utara Malaysia, dan sering dilukiskan sebagai

bunga yang mekar di atas sebuah tangkai. Thailand berarti negeri yang merdeka, karena

memang merupakan satu-satunya negeri di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah

oleh kekuasaan Barat atau negara lain. Di Thailand, negeri yang mayoritasnya beragama

Budha, terdapat lebih dari 10% penduduk muslim dari seluruh populasi penduduk

Thailand yang berjumlah kurang lebih 67 juta orang. Penduduk muslim Thailand

sebagian besar berdomisili di bagian selatan Thailand, seperti di Propinsi Pha Nga,

Songkhla, Narathiwat, dan sekitarnya yang dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah

Islamiyah Pattani.

Islam masuk ke Thailand sejak pertengahan abad ke-19. Proses masuknya Islam

di Thailand dimulai sejak kerajaan Siam mengakuisi kerajaan Pattani Raya (atau lebih

dikenal oleh penduduk muslim Thai sebagai Pattani Darussalam). Pattani berasal dari

kata Al-Fattani yang berarti kebijaksanaan atau cerdik karena di tempat itulah banyak

lahir ulama dan cendekiawan muslim terkenal.

Sejarah Peradaban Islam Kurikulum 2013 147

Perkembangan Islam di Thailand

semakin pesat saat beberapa pekerja

muslim dari Malaysia dan Indonesia masuk

ke Thailand pada akhir abad ke-19. Saat

itu mereka membantu kerajaan Thailand

membangun beberapa kanal dan sistem

perairan di Krung Theyp Mahanakhon

(sekarang dikenal sebagai Propinsi

Bangkok). Beberapa keluarga muslim

bahkan mampu menggalang dana dan

mendirikan masjid sebagai sarana ibadah,

sebuah masjid yang didirikan pada tahun

1949 oleh warga Indonesia dan komunitas

muslim asli Thailand. Tanah wakaf masjid ini

adalah milik almarhum Haji Saleh, seorang

warga Indonesia yang bekerja di Bangkok.

Islam sudah ada di daerah yang sekarang menjadi bagian Thailand Selatan sejak

awal mula penyebaran Islam dari jazirah Arab. Hal ini bisa kita lihat dari fakta sejarah,

seperti lukisan kuno yang menggambarkan bangsa Arab di Ayuthaya, sebuah daerah

di Thailand. Dan juga keberhasilan bangsa Arab dalam mendirikan Daulah Islamiyah

Pattani menjadi bukti bahwa Islam sudah ada lebih dulu sebelum Kerajaan Thai. Lebih

dari itu, penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara merupakan satu kesatuan dakwah

Islam dari Arab di masa khalifah Umar Bin Khaththab. Meski tidak diketahui secara

pasti daerah mana yang lebih dulu didatangi oleh utusan dakwah dari Arab, akan tetapi

secara historis, Islam sudah menyebar di beberapa kawasan Asia Tenggara sejak lama, di

Malakka, Aceh (Nusantara), serta Malayan Peninsula termasuk daerah Melayu yang ada

di daerah Siam (Thailand). Secara garis besar, masyarakat muslim Thailand dibedakan

menjadi 2: masyarakat muslim imigran (pendatang) yang berlokasi di kota Bangkok

dan Chiang Mai ( Thailand tengah dan utara), dan masyarakat muslim penduduk asli,

yang berada di Pattani (Thailand selatan).

Masjid Jawa adalah masjid lain yang juga didirikan oleh komunitas warga muslim

Indonesia di Thailand. Sesuai namanya, pendiri masjid ini adalah warga Indonesia suku

Jawa yang bekerja di Thailand. Namun demikian, keturunan dari para pendiri masjid

ini tetap berbicara dalam bahasa Thai dan Inggris saat menceritakan tentang asal mula

berdirinya Masjid Jawa ini. Masjid Indonesia dan Masjid Jawa hanyalah sebagian dari

148 Buku Siswa Kelas XII

puluhan masjid lain yang tersebar di seluruh penjuru Bangkok.

Pemerintah juga membolehkan warga muslim Thailand menyelenggarakan

pendidikan Islam. Kesempatan ini tidak dilewatkan begitu saja oleh umat Islam untuk

mengembangkan pendidikan Islam di sana. Proses pendidikan Islam di Thailand sudah

mengalami perkembangan dan kemajuan. Hal itu bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan

yang diadakan oleh beberapa lembaga Islam, seperti pengajian bapak-bapak dan

ibu-ibu, TPA/TKA dan kajian mingguan mahasiswa. Masyarakat dan pelajar muslim

Indonesia juga mengadakan silaturrahim bulanan dalam forum pengajian Ngaji-

Khun, yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Thailand. Pemerintah Thailand juga

membantu penerjemahan al-Quran ke dalam bahasa Thai, serta membolehkan warga

muslim mendirikan masjid dan sekolah muslim. Kurang lebih tercatat lebih dari 2000

masjid dan 200 sekolah muslim di Thailand. Umat Islam di Thailand bebas mengadakan

pendidikan dan acara-acara keagamaan. Tidak hanya itu saja, program pengembangan

pendidikan Islam di Thailand juga sudah mencapai level yang lebih luas, tidak sekedar

bersifat nasional dan regional.

LihatTutupKomentar