-->

Pengunjung Kecewa dengan Harga di Tempat Wisata

Apa ada yang punya pengalaman seperti judul dibatas saat berwisata. Saat kamu membeli sesuatu ternyata, mengejutkan, harganya tidak rasional. 

Beberapa waku yang lalu ada pemberitaan heboh menggoyang pelaku wisata di Malioboro Yogyakarta. Seseirang sangat kecewa harus membayar 800 ribu ruoiah untuk makanan yang ia pesan. Padahal harga normalnya hanya 200 ribuan saja. 




Kekecewaan itu bukan hanya terjadi pada satu atau dua orang. Namun telah banyak yang merasakan hal yang sama. Harga dinilai over priced. 

"Masa segels air putih harganya bisa Rp 8.000." cerita seorang pengunjung kepadaku. 

Tentu menjengkelkan bila harga normal segelas air adalah Rp 1.000 atau paling mahal Rp 2.000. Kalau kamu harus membayar dengan uang Rp 8.000 tentu kelewatan harganya. 


Maka dalam hal ini bagi pelaku bisnis di tempat wisata harus bijak dalam menetapkan harga. Jangan memakai jurus aji mumpung bila tidak tepat. Karena kedepannya kamu yang akan terkeba imbasnya. Bukan hanya itu semua yangvada di tempat wisata itu mendapat label sebagai tempat jajan yang mahal padahal kwalitasnya rendah. 


Tidak heran bila kamu mendengar cerita yang dukunya ramai mendadak sepi karena dicap mahal-mahal jajanannya. Lantas kalau tisak ada pengunjung kamu mau jualan dimana lagi, mau pindah? Capek sekali dagang dengan cara tidak etis. 

Bisa juga terjadi pengunjungnya banyak yang datang tapi tidak mau jajan. Mereka jajannya di luar atau di toko swalayan yang jelas-jelas mencantumkan harga dan nilainya rasional. 
LihatTutupKomentar