Masih adakah desa tanpa pasar? Ini tidak mungkin?!
Ternyata begitu pentingnya keberadaan sebuah pasar di ilayah pedesaan. Tentang manfaatnya semua orang sudah sangat tahu.
Karena saking pentingnya orang berupaya membuka pasarnya meski dari rumahnya sendiri bahkan hanya dari HP dan komputernya.
Dengan adanya pasar maka akan terjadi proses distribusi dan transaksi. Ketiadaan pasar maka aktifitas ini menjadi terhambat.
Di masa pandemi ini, pasar-pasar banyak ditutup atau minimal dibatasi jam operasionalnya.
Namun demikian, sebagai pelaku dan pengusaha yang banyak akal ia tidak kehabisan ide cemerlang.
Kalau pasarnya ditutup maka bisa mencari cara lain seperti menggunakan media online.
Banyak yang sukses dengan berjualan secara online. Seorang pengusaha online bidang penualan Al-Qur'an pernah mencetak omzet tertinggi hingga 10 miliar selama satu semester.
Kita tinggalkan dulu soal bisnis atau penjualan online. Sekrang kita fokus berbicara soal pasar offline.
Pernah belanja kebutuhan sehari-hari ke lokasi yang jauh? Sepertinya semua orang pernah.
Di salah satu desa di ilayah Cianjur Selatan ternyata ada desa yang tidak memiliki tempat khusus yang dijadikan sebagai pasar.
Akhirnya penjual menyea sebidang tanah kosong di samping jalan raya. Tanah ini adalah milik seseorang.
Para pedagang biasanya menyewa lapak ukuran 1.5 X 2 m seharga Rp 10.000 per hari.
Pasarnya sendiri dibuka 2 minggu sekali.
Apa yang terjadi dengan pasar di atas? Tentu saja orang pada berdatangan untuk bedagang dan membeli. Namun karena sempit lahannya maka selalu saja orang berjubel keluar masuk pasar.
Melihat hal ini maka potensi pasar di pedesaan untukmenghidupkan perekonomian arga desa begitu terlihat.
Ada yang senang karena bisa dapat laba dan ada yang senang karena kebutuhan keluarganya tercukupi karena ada pasar itu.
Maka dengan demikian pasar ini perlu diperhatikan. Banyak arga desa yang terbantu dengan keberadaan pasar.
Selain pemerintah, masyarakat dan pebisnis juga bisa berkontribusi untuk menciptakan pasar.
Ide membuat pasar dengan koordinasi ke pemerintah bisa menjadi ladang usaha bagi kamu yang punya lahan di pinggir jalan.
Dari pada lahan itu kosong lebih baik digunakan untuk pasar rakyat dan mereka pasti rela membayar.
Mengapa demikian? Karena orang pasar tahu baha untuk menciptakan iklim bisnis terbaik adala bergabung dalam sebuah komunitas.
Maka untuk jadi seorang pedagang atau pebisnis mesti bergabung dengan para pebisnis dan pedagang. Dan pasar mampu menjawab kebutuhan ini. Lihat vidionya klik di sini