Monday, February 4, 2019
Anak adalah permata hati. Dialah yang selalu ingin dihubungi saat berada jauh dari rumah. Ia adalah buah cinta dengan ibunya yang mengetuk pintu hati untuk ke sekian kalinya. Kini cinta mewujud dalam bentuknyayang lain yang semakin kaya.
Seorang lelaki pemalas mendadak begitu cekatan menyiapkan semuanya. Lelaki yang 'cuek", egois, tidak peduli orang lain, mendadak jadi orang yang paling banyak ingin tahu dan ingin menyiapkan semuanya dengan sebaik-baiknya. Itu karena keajaiban cinta pada si kecil.
Lelaki pemalu itu kini berani tampil ke muka. Ia tidak peduli lagi orang mau berkata apa. Ia tidak ingin sibuk mengurus yang lain kecuali hanya untuk kebahagiaan si kecil. Si pemalu itu kini menjelma menjadi orang yang tidak tahu malu.
Kehadiran anak mampu mewujudkan keajaiban-keajaiban bagi sanga ayah. Ia yang dulu tidak pernah mau kembali ke rumah, suka hidup di jalanan, ergi ke tempat-tempat jauh, menggapai cita-cita dan obsesi, kini ia orang ang paling rindu akan rumahnya.Itu karena ada si kecil.
Lelaki yang tidak diharapkan itu kini menjelma menjadi orang yang selalu berfikir, kreatif, ulet, dan sabar. Kalau dulu, bila ada satu kendala saja ia lantas meninggalkan pekerjaan. Ia tidak mau ambil pusing dengan kerepotan-kerepotan itu.Kini ia hadir mewujudkan keajaiban yang membuat dunia tercengang.
Ayah menjadi orang yang paling ingin anaknya bahagia. Maka apapun yang ia miliki maka yang dipikirkannya adalah bagaimana anak dan istrinya bahagia denan apapun yang diberikannya. Ia akan terus berupaya hingga mati.