-->

Mutiara Kata Muhammad SAW yang Wajib Anda Simak dengan Sepenuh Hati

Adakah manusia yang berkata-kata seperti Muhammad saw ? Saya yakin tidak ada. Kalimat dan kata yang diungkapkannya mudah difahami dan berisi nilai moral yang tinggi. Diakui sepanjang zaman bahwa kata-katanya sangat "luar biasa". Berabad-abad ia dihapal, ditulis, dikaji, pelajari, dan dibuktikan kebenarannya. Kata-katanya terus membimbing umat mausia sepanjang masa.

Salim A Fiilah menulis Tentangnya dalam salah satu karyanya;
"Adakah orator yang sanggup bertahan sekaligus mempertahankan massa seperti beliau? Menjelang wafat, beliau pernah berkhutbah setelah Shubuh sampai Zhuhur, dilanjutkan lagi sampai Ashar, lalu dilanjutkan lagi sampai Maghrib tanpa seorang pun bosan, tertidur, mengantk ataupun bersuara kecuali untuk memenuhi panggilan beliau. Bahkan sebagaimana dituturkan Tsauban dalam haditsnya, para Sahabat begitu terbawa suasana sendu, semua mencucurkan air mata, seolah khutbah itu merupakan salam perpisahan dari sang kekasih tercinta. Saya ragu apakah Soekarno dan Napoleon III mampu menyamainya."

Mutiara Kata Muhammad SAW yang Wajib Anda Simak dengan Sepenuh Hati


Dalam paragraf yang lain Salim A. Fillah mencatat;
Beliau adalah negoisator paling brilian, sengketa Hajar Aswad dan Hudaibiyah adalah sedikit kiprahnya. Beliau juga melakukan korespondensi yang berani dengan menyurati penguasa-penguasa di zamannya termasuk Kisra, Caesar, Najasyi, dan Muqauqis.

Syaikh shafiyyurrahan juga menyebutkan dalam Ar Rahiq Al Mahtum-nya bahwa beliau, " ... mengetahui logat-logat Bangsa Arab, berbicara dengan setiap Kabilah Arab menurut logat masing-masing, ada kekuatan pola Bahasa Badui yang cadas terhimpun dalam dirinya, begitu pula kejernihan dan kejelasan cara berbicara orang yang sudah beradab ..."

Beliau adalah suami yang mebiasakan panggilan Khumairaa, 'Aisy, dan panggilan sayang lainnya. Para tetanggangya tidak pernah merasa terganggu dengan tangan dan lisannnya. Beliau adalah teman duduk yang mengasyikkan, candanya tak pernah berbumbu dusta. Begitu sali A. Fiilah dalam catatannya.
LihatTutupKomentar