Manusia adalah makhluk sosial.
Bahkan agama turun untuk mengaturnya.
Ad-diin huwa mu'amalah.
Bagaimana cara bergaul dengan Allah?
Bagaimana cara bergaul dengan sesama makhluk-Nya.
Dalam pergaulan selalu ada keberagaman.
Pendapat tidak selalu sama.
Dan tidak mesti sama.
Kecuali ada perkara-perkara pokok prinsip.
Pro dan kontra akan selalu terjadi.
Pengaruh mempengaruhi adalah bagian dari sunnatullah.
Ada yang menarik dan ada yang mendorong.
Semua ada di depan mata.
Setiap orang berbeda kepalanya.
Maka isi kepala pasti tidak sama.
Kadang-kadang sepakat sesaat.
Di waktu lain bisa terjadi benturan pemikiran.
Maka tidak ada yang boleh memaksakan kehendak.
Orang diharuskan berpang dada.
Baik sangka terhadap orag lain harus dikedepankan.
Sikap menerima terhadapkesepakatan menjadi pegangan.
Ingkar janji adalah pantangan.
Orang ingin dicintai.
Nyatanya tidak akan semua orang yang cinta.
Orang seharusnya dibenci.
Ternyata gelombang manusia memujanya.
Inilah sikap yang mesti anda ambil saat menyikapinya.
Sebagaimana yang dikatakan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
Sungguh pernyataan yang sangat memuaskan.
Dapat mengenyangkan orag yang berburu hikmah.
Menyejukkan hati.
Menawarkan hati yang penuh amaraha.
Mengobati luka.
Dan menguatkan iman.
Bahkan agama turun untuk mengaturnya.
Ad-diin huwa mu'amalah.
Bagaimana cara bergaul dengan Allah?
Bagaimana cara bergaul dengan sesama makhluk-Nya.
Dalam pergaulan selalu ada keberagaman.
Pendapat tidak selalu sama.
Dan tidak mesti sama.
Kecuali ada perkara-perkara pokok prinsip.
Pro dan kontra akan selalu terjadi.
Pengaruh mempengaruhi adalah bagian dari sunnatullah.
Semua ada di depan mata.
Setiap orang berbeda kepalanya.
Maka isi kepala pasti tidak sama.
Kadang-kadang sepakat sesaat.
Di waktu lain bisa terjadi benturan pemikiran.
Maka tidak ada yang boleh memaksakan kehendak.
Orang diharuskan berpang dada.
Baik sangka terhadap orag lain harus dikedepankan.
Sikap menerima terhadapkesepakatan menjadi pegangan.
Ingkar janji adalah pantangan.
Nyatanya tidak akan semua orang yang cinta.
Orang seharusnya dibenci.
Ternyata gelombang manusia memujanya.
Inilah sikap yang mesti anda ambil saat menyikapinya.
Sebagaimana yang dikatakan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
كٌلُّ إِنْسَانٍ يَتَصِلُ بِالنَّاسِ
فَلاَ بُدَّ أَنْ يَجِدَ مِنَ النَّاسِ شَيْئًا مِنَ الْإِسَاءَةِ
فَمَوْقِفُهُ مِنْ هذِهِ الإِسَاءَةِ أَنْ يَعْفُوَ وَيَصْفُحَ
وَلِيَعْلَمَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ أَنَّهُ بِعَفْوِهِ وَصَفْحِهِ وَمُجَازَاتِهِ بِالْحُسْنِ
سَوْفَ تَنْقَلِبُ الْعَدَاوَةُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيْهِ إِلَى وِلاَيَةٍ وَصَدَاقَةٍ
"Setiap orang yang bermuamalah dengan manusia pasti akan mendapatkan keburukan darinya walaupun sedikit, maka sikapmu yang benar atas keburukannya adalah memaafkan. Dan hendaknya ia mengetahui dengan yakin, bahwa dengan sebab pemerian maafnya dan membalasnya dengan kebaikan, maka suatu saat permusuhan antara dia dan saudaranya akan berubah menjadi kecintaan dan pertemanan."
Sungguh pernyataan yang sangat memuaskan.
Dapat mengenyangkan orag yang berburu hikmah.
Menyejukkan hati.
Menawarkan hati yang penuh amaraha.
Mengobati luka.
Dan menguatkan iman.