Bukankah
menulis harus ada persiapan? Jawabannya bisa ya atau tidak. Justru pilihan
kedua lebih baik untuk anda yang sedang belajar. Tulis saja kata pertama yang
tersimpan dalam hati. Biarkanlah hatimu melayani tanganmu saat memberikan
kata-kata susulan untuk kata pertama tadi.
Menulis
tanpa persiapan bukan berarti tidak ada sesuatu pundalam pikiran anda. Saya
ingin menyederhanakannya dengan ilustrasi berikut ini. Bila anda tadi pagi
belum sempat membaca buku, koran, menonton berita, itu semua tidak anda
lakukan, maka anda tidak mesti terpaku pada buku-buku atau lembaran-lembaran
majalah dan koran.
Biarkanlah
hatimu berfatwa. Saya kira hati anda sudah sangat “bawel” dan tidak mau diam.
Tugas anda adalah tinggal menerjemahkan kata-kata itu ke dalam bentuk tulisan.
Selesai!
Kemudia,
alam sekitar adalah buku anda. Mengapa tidak anda tulis saja tentang indahnya
langit biru dengan selendang awan putih yang megah. Atau mengapa tidak anda
tuliskan indahnya pemandangan lebah yang menggetarkan sayapnya karena bahagia
bertemu sang bunga. Anda tidak tahu bahwa bungitu pun bergetar karena tahu
bahwa madunya akan dimanfaatkan sanga lebah. Anda sudah tahu! Tulislah!
Mengasah
Intuisi
Janganlah
intuisi anda dimanjakan dan malas hanya karena banyaknya buku-buku itu. Selama
ini anda adalah memindahkan banyak hikmah darikata-kata yang ditulis orang
lain. Saat ini asalahlah intuisi anda secara bebas dan anda hanya akan
membatasinya kalau keuar dari yang semestinya.
Menabung
Bahan Tulisan Berikutnya
Menulis
dadakan bisa menjadi tabungan tulisan brikutnya. Kalau mandeg jangan dihapus.
Anda bisa berkunjung lagi ke tulisan itu untuk melanjutkannya dengan cerita
anda yang baru. Kalau sudah dapat 279 kata maka syukurilah. Untuk menjadikannya
50 kata anda tidak menambahkan 121 kata lagi.
Menghadirkan
Kata-Kata yang Paling Original
Menantang
diri anda dan memberikan latihan seperti ini akan menjadikan anda sebagai
penulis yang membawa ciri khas anda sendiri. Cerita anda tentang langit biru
tadi adalah yang paling original dan anda antas bangga dengan mengatakan “Ini
asli tulisan saya!”