Anda bahagia saat ini, berbahagialah, dan nikmati semua nikmat Allah, dan syukurilah! Semua syukur itu hanya kecil saja meskipun anda melakukannya sepenuh hati. Namun amalan ringan itu mengundang kasih sayang Allah menghujani anda dengan curahan yang deras.
Jangan bingung soal rezeki. Anda dan saya bahkan semua makhluk Allah telah ada rezekinya. Takdir telah dituliskan dan tintanya sudah kering. Berdoalah meminta perbaikan nasib hanya kepada Allah SWT. Berdoa adalah takdir terbaik yang bisa anda upayakan.
Masih soal rezeki, saya ada cerita menarik. Beberapa hari yang lalu kampung kami mengalami hujan deras hingga kali Cidamar airnya meluap. Kolam-kolam ikan yang ada di pinggiran sungai itu terkena luapannya hingga banyak kolam yang ikannya lepas ke sungai.
Memang di balik musibah ada saja yang mengambil keuntungan. Seharusnya tidak boleh ada orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan orang lain. Yang terjadi di lokasi adalah sebaliknya. Mendadak banyak orang yang jadi pemancing dadakan. Bahkan mereka membawa jala dan mulai menangkap banyak ikan di sungai-sungai itu.
Di antara mereka ada yang menangkap berkilo-kilo. Anehnya, mereka lantas menjualnya. Saya mendengar sendiri 2 orang pemilik kolam mengatakan bahwa ini bukan rezekinya. Mereka menebar bibit ikannya lebih dari 1 kwintal. Bahkan ada yang baru saja memasukkan lebih dari 1 kwintal ikan ke dalam kolamnya.
Lihatlah! Yang menebar bibit ikannya, dan ikannya sudah pada besar, tidak merasakan nikmatnya makan ikan. Karena ada banjir iaknnya lepas. Sedangkan yang tidak punya kolam bisa makan ikan bahkan menjual ikan. Sampai di sini soal rezeki itu terkadang tidak bisa diperkirakan.
Ternyata Penghasilan Terbesar dari Tempat Usaha yang Tidak Begitu Diurusi
Saya memiliki pengalaman lain soal rezeki ini. Saya memiliki beberapa blog dan ada di antaranya yang paling saya sayangi. Tentu saja saya ingin monetisasi blog itu dengan baik agar menghasilkan yang maksimal. Ternyata blog-blog yang saya perkirakan mendatangkan ribuan dollar itu kalah dengan blog-blog yang tidak begitu saya urusi.
Saya sempat berpikir betapa hebatnya Allah mengatur semua ini. Blog-blog penghasil banyak dollar itu padahal konten-konten blog itu tidak sebagus yang ada di blog yang paling saya urusi.
Pengalaman saya ini mungkin juga ada yang pernah mengalaminya. Saya pernah juga mendengar pengalaman yang seperti ini dari teman saya. Ia berlelah-lelah pada profesinya yang selama ini dijalankan tapi malah pendapatan terbesar itu datang saat ia di rumah.
Bagaimana Agar Rezeki Datang Bertubi-Tubi?
Pertanyaan ini (Bagaimana Agar Rezeki Datang Bertubi-Tubi) adalah pertanyaan paling banyak dilontarkan baik kepada cendikiawan atau ulama. Masalah kesulitan ekonomi rupanya masih menempati urutan pertama dibanding masalah kerawanan akidah. Padahal itu terbalik. Karena orang yang rezekinya rawan itu adalah orang yang tidak terima nasibnya. Saat iamnnya ada di titik rawan maka sesungguhnya kehidupan ekonoi atau rezekinya pasti sedang dalam kerawanan meskipun secara kasat mata ia “terlihat” sangat kaya.
Banyak orang yang memberikan tips soal dikejar-kejar rezeki. Salah satunya adalah apa yang dinyatakan oleh Syaikh Ali Jaber. Saya hanya akan fokus pada 1 hal penting dari 4 hal yang dibicarakannya.
Banyak yang lupa dengan amalan sedekah pagi. Saya meyakini sesuai fakta bahwa sedikit orang yang ada perencanaan untuk sedekah di pagi hari saat ia beranjak ke tempat tidur. Padahal niatnya untuk berpuasa esok hari akan lebih bagus dengan menyertakan niat sedekah di pagi besok.