-->

Contoh Tulisan Terbaik Tentang Posisi Akal

Izinkan saya berbagi cerita dengan anda di pagi ini. Saya merasa beruntung mendapatkan ilmu-ilmu dari media buku dan online. Sebelum tidur malam tadi saya sempat membaca satu bagian dari bukunya Ustadz Salim A. Fillah tentang kecerdasan personal di bukunya Menggali ke Puncak Hati.

Pada halaman 221 ia menulis:
Izinkan kisah Habab ibn Al_mundzir ini mengawali petualangan kita. Betapa Islam sejak mula, menempatkan akal pada posisinya yang paling nyaman. Ia tidak dikungkung oleh belenggu otoritas. Namun ia berjalan dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ia berkelana, menjelajahi penjuru bumi, memasuki tubuh manusia, mengintip aktivitas sel-sel, lalu mengangkasa, mengamati cuaca, terus ke Antariksa memuaskan rasa ingin tahu, lalu mendarat lagi, berbagi untuk memudahkan kehidupan manusia."
Berulang kali saya membaca kalimat-kalimat yang saya kutip. Sebenarnya paragrafdi bawahnya tidak kalah fasihnya. Pandai sekali penulisnya yang mampu menggabungkan kata-kata sederhana menjadi indah namun penuh dengan data dan fakta. Betapa baiknya kalau banyak penulis yang seperti ini. Mampu membuka cakrawala berfikir dan menyentuh semangat belajar.




 Sebelumnya, saya sempat membaca beberapa baris dari bukunya Pak Riza Zacharias yang berjudul Kepemimpinan Jalan Langit tentang satu topik tentang pemanfaatan akal. Ada satu bagian yang ia jadikan judul kecil, yakni DIPAKSA BELAJAR.

Tulisan beliau tidak kalah bagusnya dari tulisan pertama. Ia menulis seperti ini:
"Sekali lagi, pelajaran adalah kunci mendapat ilmu dan ilmu adalah sumber kepahaman. Tanpa pelajaran dari-Nya bisa jdi kita tersesat, terpuruk, makin tersesat, makin terus terpuruk, atau bahkan hancur berkeping-keping, Maka dari itu, meskipun pelajaran yang Dia sampaikan kepada kita rasanya "tidak enak", mari kita tetap mensyukurinya. 

 Dari dua kutipan di atas, anda boleh mengambil banyak kesimpulan dan hikmah. Intinya, siapapun orangnya memiliki kewajiban yang sama, yaitu menggunakan akalnya untuk menaati Allah SWT. Kreatifitas harus mampu melayani manusia menjadi semakin mudah dalam beribadah kepada Allah SWT.
LihatTutupKomentar