Sudah menjadi fakta bahwa 99% kalau tidak mau menyebut 100% pendidikan di Indonesia tidak memberikan porsi yang memadai untuk mendidik seseorang menjadi ibu dan bapak yang baik.
Pendidikan ini tentu sangat penting karena berhubungan dengan keselamatan generasi penerus bangsa. Ilmu dan teknologi tinggi mestinya ditopang dengan pondasi peradaban yang kuat.
Dalam cerita-cerita orang-orang yang dipandang cendikia sering kita dengarkan cerita yang ironi. Keluarga yang hampir semuanya ilmuwan ternyata kosong dari makna.
Sekolah-sekolah kita dewasa ini lebih memproyeksikan sebagai solusi untuk mendapatkan pekerjaan. Ini tentu baik. Namun melupakan sisilain kehidupan terasa hal ini sangat pincang.
Untuk menambal kebocoran ini maka bergeraklah masyarakat yang peduli dengan mengadakan seminar-seminar dan kursus-kursus. Hasilnya sangat memuaskan. Namun, peserta kursus keluarga sakinah tidak sebanyak jumlah siswa di sekolah.
Pendidikan yang bisa membekali laki-laki dan perempuan menjadi bapak dan ibu yang baik tentu sangat diharapkan. Karena nantinya dua orang yang sudah mengikat janji itu akan memiliki kewajiban.
Mendidik anak bukanlah tugas sekolah. Yang pertama kali terkena kewajiban ini adalah para bapak dan ibu di rumah.
Bagaimana mau mendidik anak-anaknya kalau ia tidak memiliki bekal untuk itu. Maka dengan demikian kalau di sekolah sering diadakan diklat untuk para guru maka penting juga digalakan diklat untuk para orang tua.
Tujuannya agar para orang tua memahami tugas-tugasnya dalam mendidik, teknik, dan pendekatan-pedekatan dalam mendidik anak-anaknya.
Pendidikan ini tentu sangat penting karena berhubungan dengan keselamatan generasi penerus bangsa. Ilmu dan teknologi tinggi mestinya ditopang dengan pondasi peradaban yang kuat.
Dalam cerita-cerita orang-orang yang dipandang cendikia sering kita dengarkan cerita yang ironi. Keluarga yang hampir semuanya ilmuwan ternyata kosong dari makna.
Sekolah-sekolah kita dewasa ini lebih memproyeksikan sebagai solusi untuk mendapatkan pekerjaan. Ini tentu baik. Namun melupakan sisilain kehidupan terasa hal ini sangat pincang.
Untuk menambal kebocoran ini maka bergeraklah masyarakat yang peduli dengan mengadakan seminar-seminar dan kursus-kursus. Hasilnya sangat memuaskan. Namun, peserta kursus keluarga sakinah tidak sebanyak jumlah siswa di sekolah.
Pendidikan yang bisa membekali laki-laki dan perempuan menjadi bapak dan ibu yang baik tentu sangat diharapkan. Karena nantinya dua orang yang sudah mengikat janji itu akan memiliki kewajiban.
Mendidik anak bukanlah tugas sekolah. Yang pertama kali terkena kewajiban ini adalah para bapak dan ibu di rumah.
Bagaimana mau mendidik anak-anaknya kalau ia tidak memiliki bekal untuk itu. Maka dengan demikian kalau di sekolah sering diadakan diklat untuk para guru maka penting juga digalakan diklat untuk para orang tua.
Tujuannya agar para orang tua memahami tugas-tugasnya dalam mendidik, teknik, dan pendekatan-pedekatan dalam mendidik anak-anaknya.