-->

Mencela Kegenitan diri

Kegenitan Diri yang Makin Menjadi

Apakah anda merasakan hati anda sedikit nakal. Contohnya, jadi malas shalat-dan lebih suka pada hal-hal yang melalaikan? Hati-hati! Ini bahaya laten sekaligus manifest. 

Saya menyarankan kepada anda untuk segera melakukan pengobatan. INI SERIUS. Bukan masalah kecil bila semua berasal dari penyakit hati.

Apa bedanya penyakit hati dengan penyakit lahiriah? Sedikit banyak anda pasti sudah tahu bahwa muara semua itu adalah kesengsaraan.

Bukankah saat anda kesulitan buang angin saat ada di kendaraan terasa sangat menderita. Itu baru susah buang angin, belum lagi kalau penyakitnya berat seperti ada masalah di jantung, paru-paru, ginjal dan yang lainnya.

Tapi sesakit-sakitnya penyakit badan, paling ujungnya kematian. Makanya kalau penyakitnya hanya di badan kekhawatiran itu tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan kita mengidap penyakit hati yang berbahaya itu.



Derita Tiada Akhir Gara-Gara Hati yang Terusir


Hati yang terusir itu bagaikan setan yang dirajam. Ia gelap dan mati. Tidak ada getaran lagi saat firman Allah dibacakan. Tidak ada gairah cinta semanis madu saat seruan ibadah dikumdangkan. Bahkan saatsyiar agama Allah dihina hatinya kebas tanpa perhatian.

Hati yang terusir dari rahmat Allah akan menderita dalam waktu yang sangat lama. Ia begitu menderita. Derita dunia begini rasanya apalagi derita di alam baqa nan abadi tentu sangat pedih. Sementara diri tiada punya lagi pembela nan setia.

Teman setia yang dahulu akan membela bahkan lari dan tidak mau ada urusan lagi. Amalku buat aku dan amalmu tanggung sendiri. Sayang bila semua terjadi begitu saja tanpa ampun. Kasihan diri ini kalau bernasib seperti itu.

Maka jangan mencibir orang lain bila ada yang tidak pantas. Lebih baik berkaca untuk menghapus cela yang ada pada muka sendiri. Selamat hati karena selalu mencela diri yang pendosa sambil menyelamatkan teman dan kerabat dari siksa neraka yang mengancam.
LihatTutupKomentar