Monday, September 17, 2018
SHALAT itu artinya anda menghadapkan diri dan hati ini kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Berbincang kepada Rabb Pengatur Langit dan Bumi, menyucikan nama-Nya dan menyediakan waktu khusus bagi-Nya.
Seorang yang mengerjakan shalat hendaknya memfokuskan diri mengingat Allah Ta’ala. Hal ini antara lain dapat dicapai dengan menjauhkan hal-hal yang mengganggunya.
Al-Hafidz Ibnu Hajar mengungkapkan masalah ini dalam kitab monumentalnya di dalam Fathul Bari bahwa:
“Menghilangkan segala yang mengganggu orang yang shalat dengan cara apapun, dapat menjaga untuk terus khusyuk.”
Pada zaman sekarang ini, semakin banyak masjid yang memberi banyak kenyamanan , lantai berlapis karpet tebal, full AC dan ruangan tertutup rapat sehingga lebih hening. Tidak jarang, masjid juga dilengkapi sound system terbaik. Maka sempurna sudah segala sarana yang dapat meningkatkan kekhusyukan ibadah.
Namun ...
Ternyata ada suara yang tak dapat mampu diredam oleh ruangan yang tertutup rapat. Konsentrasi bisa tiba-tiba pecah oleh nada dering HP yang kadang berisi lagu-lagu yang sedang hits; sebuah nada dering yang sebagian ulama menghukumi haram. Terlebih saat di masjid.
Lantas apa yang harus kita lakukan? Sebelum shalat, matikan HP. Bisa juga dengan mengaktifkan mode pesawat (flight mode) sehingga fungsi non seluler tetap berjalan, tetapi tidak dapat melakukan panggilan, tidak bisa pula dihubungi. Minimal gunakan mode hening (silent mode), meskipun ini tetap dapat mengganggu diri kita sendiri jika ada yang menelepon.
Lalau bagaimana jika anda lupa mematikan, lalu ada yang menelepon saat anda sedang shalat? Ambil HP Anda segera. Jangan biarkan membuat kekhusyukan orang-orang yang sedang shalat menjadi buyar. Apalagi jika sedang shalat di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram. Matikan HP atau aktifkan flight mode atau pilih mode hening (silent). Yang pasti, ambil tindakan segera agar HP Anda tidak mengganggu kekhusyukan orang yang shalat. Tetapi jangan baca pesan yang masuk di WA atau SMS Anda.
Seorang yang mengerjakan shalat hendaknya memfokuskan diri mengingat Allah Ta’ala. Hal ini antara lain dapat dicapai dengan menjauhkan hal-hal yang mengganggunya.
Al-Hafidz Ibnu Hajar mengungkapkan masalah ini dalam kitab monumentalnya di dalam Fathul Bari bahwa:
إزالة التشويش عن المصلي بكل طريق محافظة على الخشوع
Pada zaman sekarang ini, semakin banyak masjid yang memberi banyak kenyamanan , lantai berlapis karpet tebal, full AC dan ruangan tertutup rapat sehingga lebih hening. Tidak jarang, masjid juga dilengkapi sound system terbaik. Maka sempurna sudah segala sarana yang dapat meningkatkan kekhusyukan ibadah.
Namun ...
Ternyata ada suara yang tak dapat mampu diredam oleh ruangan yang tertutup rapat. Konsentrasi bisa tiba-tiba pecah oleh nada dering HP yang kadang berisi lagu-lagu yang sedang hits; sebuah nada dering yang sebagian ulama menghukumi haram. Terlebih saat di masjid.
Lantas apa yang harus kita lakukan? Sebelum shalat, matikan HP. Bisa juga dengan mengaktifkan mode pesawat (flight mode) sehingga fungsi non seluler tetap berjalan, tetapi tidak dapat melakukan panggilan, tidak bisa pula dihubungi. Minimal gunakan mode hening (silent mode), meskipun ini tetap dapat mengganggu diri kita sendiri jika ada yang menelepon.
Lalau bagaimana jika anda lupa mematikan, lalu ada yang menelepon saat anda sedang shalat? Ambil HP Anda segera. Jangan biarkan membuat kekhusyukan orang-orang yang sedang shalat menjadi buyar. Apalagi jika sedang shalat di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram. Matikan HP atau aktifkan flight mode atau pilih mode hening (silent). Yang pasti, ambil tindakan segera agar HP Anda tidak mengganggu kekhusyukan orang yang shalat. Tetapi jangan baca pesan yang masuk di WA atau SMS Anda.