Banyak orang yang bertanya-tanya tentang khasiat dari bacaan La Haula Wala Quwata Illa billah Al-'Aliyi Al-Azhimi (Hauqalah). Rasa penasaran ini terasa wajar bila mengingat bacaan ini begitu sering terdengar dan dibacakan banyak orang.
Penulis pun merasakan hal yang sama dengan anda. Sehingga penulis berupaya mencari kisah-kisah yang berkaitan dengan kehebatan La Haula Wala Quwata Illa billah Al-'Aliyi Al-Azhimi ini. Ternyata penulis menemukannya.
Tertulis dalam sebuah situs berikut ini:
Baca juga:
Bacaan Hauqalah dan Keutamaannya - Bagian Pertama
Kami ingin mencoba meringkas penjelasan tersebut. Dulu, pada zaman Rasulullah saw. pernah terjadi penawanan terhadap Auf bin Malik. Ia adalah seorang sahabat Rasulullah saw yang fakir. Ini adalah musibah besar baginya dan keluarganya.
Datanglah Auf bin Malik radhiallahu anhu ini kepada Rasulullah saw. dan mengadukan apa yang terjadi padanya. Ia mengatakan, "Anak saya tertawan, sedangkan saya dalam keadaan fakir, dan saya ingin sekali membebaskan anak saya." Begitu kira-kira secara bahasa bebas.
Apa yang diperintahkan Rasulullah saw kepada Auf bin Malik? Rasulullah saw memerintahkan kepadanya untuk memperbanyak membaca Hauqalah yang disebut Rasulullah saw sebagai Kanzun min kunuz al-jannah.
Seplang dari hadapan Rasulullah saw, Auf bin Malik langsung pulang ke rumahnya. Ia sudah ditunggu istrinya yang sedang cemas. Lantas istrinya menanyakan perihal apa yang disampaikan Rasulullah saw kpada suaminya. Dan Auf bin Malik mengatakan persis seperti yang dikatakan Rasulullah saw..
Kemudia Auf dan Istrinya membaca lafadz La Haula Wala Quwata Illa billah Al-'Aliyi Al-Azhimi dalam hitungan yang sangat banyak seperti yang diperintahkan Rasulullah saw..
Sedang mereka dalam keadaan duduk terdengar, mendadak mereka mendengar suara anaknya. Tentu saja mereka sangat senang anaknya sudah bebas dari tawanan musuh. Maka berdirilah bapaknya, dan pelayannya, dan anaknya sudah berada di depan pintu.
Singkat cerita, anaknya ditanya, "Bagaimana kamu bisa bebas." Begitu barang kali bahasa bebasnya. Anaknya menjawab, "Para lengah dalam menjagaku, maka aku keluar dan membuka borgol, saya melihat ada unta lalu saya tunggangi. Setelah itu saya mendatangi barak mereka. Karena meeka lengah maka saya membawa 4.000 unta dari mereka.
Mendengar itu semua, lantas bapaknya mengatakan, "Kita jangan mengambil satu ekor pun pun unta-unta ini sebelum melaporkannya kepada Rasulullah saw."
Sesampainya di hadapan Rasulullah saw., lantas Rasulullah mengatakan, "Inilah dia, anakmu telah bebas, ia keluar dalam keadaan fakir dan kembali dalam keadaan kaya raya."
Di penghujung catatan ini ada kesimpulannya;
Penulis pun merasakan hal yang sama dengan anda. Sehingga penulis berupaya mencari kisah-kisah yang berkaitan dengan kehebatan La Haula Wala Quwata Illa billah Al-'Aliyi Al-Azhimi ini. Ternyata penulis menemukannya.
Tertulis dalam sebuah situs berikut ini:
فضل “لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم”
اسمعوا القصة التي حدثت لعوف ابن مالك الأشجع رضي الله عنه وأرضاه حتى تعرفوا ان هذه الكلمة مثل قال عنها ابن القيم تحمل بها الأثقال وتقتحم بها الأهوال ويدخل بها على من تخافه
يقول رضي الله عنه وأرضاه أسر ابنه فذهب الى النبي الكريم يقول أسر ابني واشتكي الفقر اريد الحل
فقال النبي عليه أفضل الصلاة والسلام كرر “لا حول ولا قوة الا بالله”لان في البخاري ومسلم قال هي كنز من كنوز الجنة يجب ان تفهم معنى كنز في الجنة يعني من نفائسها
رجع الى بيته فسالته زوجته ماذا قال لك رسول الله قال لها كرر الكنز الثمين فكرر الكلمة
بعد ذلك وهم جالسون بالبيت والله اني أسمع صوت مالك فركض الأب و ركض الخادم وفتحَ الباب اذا بابنهما امامها
فكيف نجى ؟
يقول رضي الله عنه وأرضاه لوالديه غفل عني الحارس فخرجت وانكسر القيد واذا بالناقة امامه فركبها والقوم في غفله فمر على مسرحهم فساق 4000 رآس من الغنم
قال ابوه والله ما ناخد ولا شاهة واحدة حتى نأتي الى رسول الله صلى الله عليه وسلم فلما جاءوا الى رسول الله قال هي لك
فك أسر ولده و خرج غنياً بعد ان كان فقيرا
من أراد ان تخرج من في نفسه من الوساوس
من أراد أن يقتحم الهم و يكسره
من أراد ان يخرج من الديون
أكثر من قول “لا حول ولا قوة الا بالله”
Bacaan Hauqalah dan Keutamaannya - Bagian Pertama
Kami ingin mencoba meringkas penjelasan tersebut. Dulu, pada zaman Rasulullah saw. pernah terjadi penawanan terhadap Auf bin Malik. Ia adalah seorang sahabat Rasulullah saw yang fakir. Ini adalah musibah besar baginya dan keluarganya.
Datanglah Auf bin Malik radhiallahu anhu ini kepada Rasulullah saw. dan mengadukan apa yang terjadi padanya. Ia mengatakan, "Anak saya tertawan, sedangkan saya dalam keadaan fakir, dan saya ingin sekali membebaskan anak saya." Begitu kira-kira secara bahasa bebas.
Apa yang diperintahkan Rasulullah saw kepada Auf bin Malik? Rasulullah saw memerintahkan kepadanya untuk memperbanyak membaca Hauqalah yang disebut Rasulullah saw sebagai Kanzun min kunuz al-jannah.
Seplang dari hadapan Rasulullah saw, Auf bin Malik langsung pulang ke rumahnya. Ia sudah ditunggu istrinya yang sedang cemas. Lantas istrinya menanyakan perihal apa yang disampaikan Rasulullah saw kpada suaminya. Dan Auf bin Malik mengatakan persis seperti yang dikatakan Rasulullah saw..
Kemudia Auf dan Istrinya membaca lafadz La Haula Wala Quwata Illa billah Al-'Aliyi Al-Azhimi dalam hitungan yang sangat banyak seperti yang diperintahkan Rasulullah saw..
Sedang mereka dalam keadaan duduk terdengar, mendadak mereka mendengar suara anaknya. Tentu saja mereka sangat senang anaknya sudah bebas dari tawanan musuh. Maka berdirilah bapaknya, dan pelayannya, dan anaknya sudah berada di depan pintu.
Singkat cerita, anaknya ditanya, "Bagaimana kamu bisa bebas." Begitu barang kali bahasa bebasnya. Anaknya menjawab, "Para lengah dalam menjagaku, maka aku keluar dan membuka borgol, saya melihat ada unta lalu saya tunggangi. Setelah itu saya mendatangi barak mereka. Karena meeka lengah maka saya membawa 4.000 unta dari mereka.
Mendengar itu semua, lantas bapaknya mengatakan, "Kita jangan mengambil satu ekor pun pun unta-unta ini sebelum melaporkannya kepada Rasulullah saw."
Sesampainya di hadapan Rasulullah saw., lantas Rasulullah mengatakan, "Inilah dia, anakmu telah bebas, ia keluar dalam keadaan fakir dan kembali dalam keadaan kaya raya."
Di penghujung catatan ini ada kesimpulannya;
من أراد ان تخرج من في نفسه من الوساوس
من أراد أن يقتحم الهم و يكسره
من أراد ان يخرج من الديون
أكثر من قول “لا حول ولا قوة الا بالله”
Siapa yang ingin keluar dari kecemasan,
Siapa yang ingin mengusir kesedihan,
Siapa yang ingin merdeka dari lilitan utang,
Maka perbanyaklah membaca, “لا حول ولا قوة الا بالله”