Wa Umrii Naqaqishun Fi Kulli Yaumin adalah sepotong bait dari sebuah syair yang saya hapal. Biasanya dikampung saya dibaca seusai melaksanakan shalat jumat. Posisinya setelah bacaan musabbi'aat.
Bacaan ini terlintas begitu saja semoga ini baik bagi saya, saat saat melirik angka 22 November di pojok kanan tampilan laptop yang saya pakai. Rupanya angka ini mengingatkan saya bahwa jumlah bilangan umur saya bertambah.
Baca juga:
Amalan Anda Menentukan Derajat di Sorga
Maka saya menyadari bahwa angka besar ini pada hakikatnya semakin mengurangi jatah hidup saya. Karena semua orang sudah ditetapkan ajalnya. Dan saat usia bertambah maka umumr berkurang sedangkan daftar dosa-dosa semakin panjang.
Benar sekali bahwa dalam hal waktu semua orang mesti bersabar. Imam syafi'i bahkan sangat memberikan perhatian pada masalah waktu ini. Beliau selalu berwasiat dengan surah Al-Ashr agar semua orang mengamalkannya.
Kesempatan anda beramal adalah hari ini, menit ini, detik ini. Amalan yang lalu sudah tetap dalam catatan Allah SWT dan masa depan memiliki tugasnya sendiri. Dengan demikian jangan membebankan masa depan dengan dosa-dosa masa lalu.
Bacaan ini terlintas begitu saja semoga ini baik bagi saya, saat saat melirik angka 22 November di pojok kanan tampilan laptop yang saya pakai. Rupanya angka ini mengingatkan saya bahwa jumlah bilangan umur saya bertambah.
Baca juga:
Amalan Anda Menentukan Derajat di Sorga
Wa Umrii Naqaqishun Fi Kulli Yaumin |
Benar sekali bahwa dalam hal waktu semua orang mesti bersabar. Imam syafi'i bahkan sangat memberikan perhatian pada masalah waktu ini. Beliau selalu berwasiat dengan surah Al-Ashr agar semua orang mengamalkannya.
Kesempatan anda beramal adalah hari ini, menit ini, detik ini. Amalan yang lalu sudah tetap dalam catatan Allah SWT dan masa depan memiliki tugasnya sendiri. Dengan demikian jangan membebankan masa depan dengan dosa-dosa masa lalu.