Sebagainorang desa yang awam dengan dunia ilmiah saya cukup tersentak menyaksikan pemberitaan di televisi yang menyudutkan umat Islam. Saya menggunakan bahasa orang-orang pintar sana bahwa ini pembunuhan karakter yang diarahkan kepada umat Islam.
Keheranan saya yang pertama adalah mengapa terorisme ini dikaitkan dengan Islam. Saya yang awam pernah diajari bahwa agama ini suci. Tidak ada yang boleh menghalalkan darah seorang manusia pun tanpa hak. Jadi untuk urusan keadilan dan dalam memutuskan seseorang bersalah dan boleh dihukum mati ada aturannya yang sangat jelas. Itu menurut saya.
Bacaan saya yang terbatas mencatat bahwa dalam berjihad saja ada aturannya. Kapan jihad itu fardhu kifayah dan kapan menjadi fardhu ain. Kapan jihad diartikan secara lughawi dan kapan ia menjadi istikah yang mandiri.
Belum lagi bila dikaitkan dengan ajaran Kang Jeng Nabi. Siapa beliau ini? Manusia yang mengajarkan ajaran agama Iskam yang akhlaknya.paHling mulia. Di dalam haditsnya banyak ajaran welas asih bahkan memungut duri pun besar pahalanya.
Masa ajaran Islam yang suci yang bukan hanya ranjau bahkan duri pun sebisa mungkin harus disingkirkan dari jalanan, masa agama yang mulia ini dituduh sebagai agama teroris. Sungguh tuduhan yang tidak masuk di akal dan tidak kena di hati.
Selanjutnya saya tidak habis pikir mengapa orang Islam yang dipetintahkan untuk selalu memasang wajah ramah dan selalu tersenyum malah dituduh sebagai "komunitas" yang intoleran.
Belum lagi bila menyangkut para ulamanya. Mereka adalah penubtun kami dalam ibadah dan sikap sosial kemasyarakatan. Mereka yang bereajah selalu berseri, yang suka menyambut, menjamu, berkata lemah lebut, dan rela berkorban untuk kemakmuran masyarakat, orang-irang ini masa dituduh teroris. Sudahlah tuduhan kalian tidak ada gunanya bahkan banyaknmadorotnya bagi kalian sendiri.
Keheranan saya yang pertama adalah mengapa terorisme ini dikaitkan dengan Islam. Saya yang awam pernah diajari bahwa agama ini suci. Tidak ada yang boleh menghalalkan darah seorang manusia pun tanpa hak. Jadi untuk urusan keadilan dan dalam memutuskan seseorang bersalah dan boleh dihukum mati ada aturannya yang sangat jelas. Itu menurut saya.
Belum lagi bila dikaitkan dengan ajaran Kang Jeng Nabi. Siapa beliau ini? Manusia yang mengajarkan ajaran agama Iskam yang akhlaknya.paHling mulia. Di dalam haditsnya banyak ajaran welas asih bahkan memungut duri pun besar pahalanya.
Selanjutnya saya tidak habis pikir mengapa orang Islam yang dipetintahkan untuk selalu memasang wajah ramah dan selalu tersenyum malah dituduh sebagai "komunitas" yang intoleran.
Belum lagi bila menyangkut para ulamanya. Mereka adalah penubtun kami dalam ibadah dan sikap sosial kemasyarakatan. Mereka yang bereajah selalu berseri, yang suka menyambut, menjamu, berkata lemah lebut, dan rela berkorban untuk kemakmuran masyarakat, orang-irang ini masa dituduh teroris. Sudahlah tuduhan kalian tidak ada gunanya bahkan banyaknmadorotnya bagi kalian sendiri.