Rasa haus dan lapar saat berpuasa memang tidak dapat diusir. Itu hanya dapat dilupakan sementara. Terutama bagi anak-anak hal itu sangat sulit untuk dielakkan. Dan memang bukan hanya anak-anak yang merasakannya. bahkan para orang tua pun begitu keadaannya.
Mengajak anak beraktivitas adalah salah satu cara bagi para orang tua untuk sejenak mengalihkan perhatian anak-anak dari rasa haus dan lapar. Salah satu yang disukai mereka adalah bermain layang-layang. Selain melatih keterampilan juga memberikan rasa senang saat mereka satu saat mampu menerbangkannya. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan bukan? Dan itu sagat menyenangkan dan ia akan terus bercerita tentang itu.
Namun demikian, bermain layang-layang mesti berhati-hati. Jangan sampai menimbulkan kecelakaan. Sebenarnya bukan hanya berlaku bagi anak-anak namun juga orang tua. Karena bermain layang-layang itu bukan hobi yang didominasi anak-anak. Karena bila dilihat dalam perlombaan internasional ternyata penggemar dan penggila permainan ini adalah orang yang sudah berjanggut dan berkumis.
Di antara yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh menggunakan kawat sebagai talinya. Kenapa? Karena akan membahayakan bila nempel atau terkena jalur listrik. Ini akan mengakibatkan padamnya listrik. Tentu sangat tidak nyaman bila aliran listrik terputus.
Biasanya anak-anak menggunakan kawan agar lebih kuat saat layang-layangnya diadu.
Kemudian, yang sangat penting diperhatikan adalah tidak boleh bermain layang-layang di pinggir jalan raya. Selain fokus akan kendaraan yang lewat menjadi hilang karena lebih fokus ke layang-layang, juga bila nanti talinya sampai jatuh dan mengenai pengendara bisa terjadi kecelakaan. Sudah banyak kejadian yang lehernya terluka terkena tali layang-layang.
Yang perlu diperhatikan juga jangan sampai layang-layang itu merusak lahan pertananian atau merusak rumah orang. Karena ini sangat tidak menyenangkan. Jangan mau senang sendiri sementara yang sawahnya rusak menderita karenanya.
Saat berburu layangan yang putus jangan sampai addu jotos dan berkelahi. Apalagi biasanya mereka membawa galah agar layanagn bisa didapatkannya. Hati-hati pula bila harus menaiki pohon karena layangannya hinggap di sana.
Intinya berikan perhatian lebih pada anak-anak yang sedang bermain. Apalagi bila anak-anak memegang pisau atau bermain api. Karena kata pepatah siapa bermain api maka ia akan terbakar. Kalaupun ia tidak terbakar rumah orang lain bisa-bisa kebakaran kalau tidak diawasi.
Mengajak anak beraktivitas adalah salah satu cara bagi para orang tua untuk sejenak mengalihkan perhatian anak-anak dari rasa haus dan lapar. Salah satu yang disukai mereka adalah bermain layang-layang. Selain melatih keterampilan juga memberikan rasa senang saat mereka satu saat mampu menerbangkannya. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan bukan? Dan itu sagat menyenangkan dan ia akan terus bercerita tentang itu.
Namun demikian, bermain layang-layang mesti berhati-hati. Jangan sampai menimbulkan kecelakaan. Sebenarnya bukan hanya berlaku bagi anak-anak namun juga orang tua. Karena bermain layang-layang itu bukan hobi yang didominasi anak-anak. Karena bila dilihat dalam perlombaan internasional ternyata penggemar dan penggila permainan ini adalah orang yang sudah berjanggut dan berkumis.
Di antara yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh menggunakan kawat sebagai talinya. Kenapa? Karena akan membahayakan bila nempel atau terkena jalur listrik. Ini akan mengakibatkan padamnya listrik. Tentu sangat tidak nyaman bila aliran listrik terputus.
Biasanya anak-anak menggunakan kawan agar lebih kuat saat layang-layangnya diadu.
Kemudian, yang sangat penting diperhatikan adalah tidak boleh bermain layang-layang di pinggir jalan raya. Selain fokus akan kendaraan yang lewat menjadi hilang karena lebih fokus ke layang-layang, juga bila nanti talinya sampai jatuh dan mengenai pengendara bisa terjadi kecelakaan. Sudah banyak kejadian yang lehernya terluka terkena tali layang-layang.
Yang perlu diperhatikan juga jangan sampai layang-layang itu merusak lahan pertananian atau merusak rumah orang. Karena ini sangat tidak menyenangkan. Jangan mau senang sendiri sementara yang sawahnya rusak menderita karenanya.
Saat berburu layangan yang putus jangan sampai addu jotos dan berkelahi. Apalagi biasanya mereka membawa galah agar layanagn bisa didapatkannya. Hati-hati pula bila harus menaiki pohon karena layangannya hinggap di sana.
Intinya berikan perhatian lebih pada anak-anak yang sedang bermain. Apalagi bila anak-anak memegang pisau atau bermain api. Karena kata pepatah siapa bermain api maka ia akan terbakar. Kalaupun ia tidak terbakar rumah orang lain bisa-bisa kebakaran kalau tidak diawasi.