-->

Agar Anak Lebih Suka Tadarusan dari pada Main Layangan

Siapa pun orangnya "kayaknya" lebih suka bermain dari pada belajar. Ini bisa dilihat dari partisipasi anak di sekolah "sepertinya" (belum tentu benar) lebih suka bermain dari pada serius belajar. Ternyata bukan anak-anak yang demikian, orang tua pun "nampaknya" begitu.

Bermain memang bukan hanya kesukaan anak-anak dan bukan dunia miliknya saja. bakan travelling dan touring yang suka dilakukan para dewasa sering disebut bermain, bukan? Maka permainan  memang disukai jiwa setiap orang.

Agar Anak Lebih Suka Tadarusan dari pada Main Layangan
Memberikan porsi waktu bermain bagi anak-anak di bulan Ramadhan adalah bagian dari strategi, metode, agar anak tetap berada dalam kondisi senang menjalankan puasa. Orang tua yang memiliki anak laki-laki biasanya mengajarkannya bersepeda atau bermain layangan.

Kalau sudah merasa asyik biasanya anak-anak akan senang saja meskipun berlari-lari seharian. Mukanya tengadah ke langit tertuju ke layangan dari pagi hingga menjelang buka puasa sepertinya tidak membuatnya lelah.

Namun bila demikian keadaannya tentu ada tidak baiknya. Seharusnya para orang tua sejak awal memberikan batasan dan jadwal waktu. Karena Ramadhan adalah bulan pendidikan yang terbaik untuk mulai melatih anak disiplin dalam beribadah dan beraktivitas.

Agar semuanya berjalan dengan baik maka para orang tua harus ikut andil dalam mengawasinya. Lakukan semuanya dengan mengajak bicara kepada mereka. Suasana kondusif saat belajar akan mudah didapatkan bila anak-anak bergabung dengan temannya di madrasah.
LihatTutupKomentar