-->

Kebutuhan Pengajar Al-Qur'an yang Ilmunya Mendalam dan Tajwidnya Bagus

Sebagai orang awam yang pernah belajar mengaji, saya memang tidak memiliki kompetensi untuk mengukur bagus dan tidaknya suatu bacaan Al-Qur'an. Namun begitu saya menyadari bahwa ini sangat penting agar para generasi penerus kita tidak membaca AlQur'an dengan tidak salah-salah.

Dulu, saya pernah belajar mengaji Al-Qur'an kepada ibu kami tercinta -Rabbanaghfirlii waliwalidayya walilmu'miniina yauma yaquumul hisab - dan ia sangat bagus dalam melafalkannya. Kemudian saya melanjutkan studi saya ke seorang dua orang yang juga hebat dalam membaca Al-Qur'an dan ia adalah dewan hakim musabaqah tilawah Al-Qur'an.

Saya melanjutkan kajian saya kepada paman saya yang juga bagus sekali bacaan Al-Qur'annya. Saat kami melanjutkan study ke Bandung kami dipertemukan dengan seorang Qari yang pernah mengkaji tahsin Al-Qur'an di pesantren khusus Al-Qur'an.

Subhanallah, Saya mrasa bersyukur dianugerahi kesempatan untuk belajar. Meskipun sampai detik ini saya masih memiliki angan-angan untuk pergi ke timur tengah untuk mempelajari Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Tulisan ini sebenarnya terinspirasi dari kegiatan musabaqah hifzh Al-Qur'an tingkat sekolah dasar yang siang tadi saya ikut berpartisipasi. Saat itu saya menyaksikan dan mendengarkan bahwa bacaan mereka kebanyakannya tidak tepat.

Secara singkat satu saja yang ingin saya soroti yaitu dalam menempatkan panjang-pendeknya bacaan. Kapan kalimat itu dibaca panjang dan kapan dibaca pendek kenyataannya masih semerawut. Itu saja dulu. Untuk cabang lain tentu lebih parah lagi. Apalagi bila dari segi pelapalan dan dialek tentu sangat tidak pas.

Maka dengan ini kami berupaya dan mengambil kesimpulan bahwa kesalahan utama berawal dari gurunya atau orang tuanya. Menurut pengalaman saya, anak akan mencontoh dengan tepat apa yang ditalqinkan kepadanya.

Anak adalah makhluq Allah yang disebut peniru ulung. Kalau ia diperdengarkan sesuatu maka ia akan menirukannya dan akan sama dengan yang didengarnya. Maka kalau yang yang terdengar adalah benar selanjutnya ia akan mengatakan dan mengucapkan yang benar. Bila sebaliknya maka yang terjad juga sebaliknya.

Di era sekarang ini kebutuhan akan pengajar atau guru yang mengajarkan Al-Qur'an sangat kritis. Bila dari 40 orang yang bagus panjang-pendeknya hanya 3 orang saya rasa ini kritis sekali dan harus segera ada kader lagi. Ini ladang dakwah saudara ...
LihatTutupKomentar