Manusia tidak diwajibkan menghakimi yang tidak tampak. Manusia hanya boleh menghukumi yang zhahir saja. Dan di sisi lain kita memang tidak tahu apa yang tersimpan dalam hati. Dan Allah mengajarkan kepada Nabinya untuk hidup bersama orang munafiq.
Di era modern tentu ini lebih sulit dilakukan. Saat semua hal dicurigai dan tidak ada yang boleh melanggar privasi. Sulit rasanya untuk berbaik sangka terhadap perbuatan orang lain. Mengedepankan kecurigaan adalah kaidah pertama yang dianut manusia modern.
Mungkin saja orang lain mengatakan sesuatu yang terdengar kasar dan mencabik kehormatan kita. Namun kita tidak tahu apakah ia bermaksud menghina kita atau tidak. tau ia bermaksud untuk memberikan kebaikan kepada kita.
Saat ada orang lain yang membentak kita kita menganggapnya sebagai tidak manusiawai dan kita tidak tahu apa maksudnya. Maka kemudia jembatan persahabatan dan pertemanan tiba-tiba ambruk dan tidak mudah dibangun kembali karena pondasinya hanyut terbawa banjir.
Begitulah. Sikap orang tua, guru, Nabi, bahkan Tuhan sering kali dicurigai dan persangkaan buruk serta merta menampakkan wujud aslinya. Tidak sedikit anak kabur dari orang tuanya, murid kabur dari gurunya, umat meninggalkan nabinya berperang sendiri dengan tuhannya, dan tuhan diinkari dalam keagungan-Nya.