Bila kamu mengatakan tentang pembelaan kepada kaum lemah keberpihakan kepada kaum papa dan marginal maka itu tidak ada bandingannya dan belum seberapa dengan yang telah dilakukan para pewaris Nabi itu.
Ulama - Allahhummarhamhum -. Itulah yang aku rasakan berpuluh tahun dari balita hingga tua kini. Aku hidup di bawah naungan nasihatnya hingga hidupku tidak terlalu bengkok. Setidaknya saat mendengar ajaran kebaikan hatiku luluh.
Saat kamu menyebut-nyebut memberi makan epada fakir miskin maka para pewaris Nabi itu telah mendahului kamu berjuta kilometer jaraknya. Sejak masih belum mengerti dengan semua yang terjadi sampai saat kini aku sedikit agak mengerti aku telah makan nasi dan lauk dari piring para abi dan ummi itu.
Jika kamu mengatakan hal yang tidak benar tentang mereka maka aku sangat marah. Kamu tahu siapa yang telah mengajari aku dan jutaan anak lainnya mengenal adanya Tuhan? Kamu pasti tahu jawabannya. Tiada lain adalah mereka yang kau sebut-sebut dengan memicingkan mata.
Orang-orang yang aku hormati sepenuh hati dengan mata penuh cinta dan kekaguman akan akhlaq dan kesabaran mereka tidak akan aku biarkan kamu meremehkan mereka. Meskipun it tidak mengurangi kemuliaan mereka.
Hingga aku merasakan nikmatnya dunia dengan ilmu agama, hingga dunia seakan-akan datang menghampiriku dengan penuh ketundukkan, hingga orang orang menghormatiku, karena apa itu semua? Karena Allah telah menganugerahiku para guru mulia yang kucintai.
Sampai tulisan ini aku susun berderai air mataku ini karena yang kucintai kau hinakan. Janganlah kelelahan mereka mendidik kami engkau tambah dengan kebodohan sikapmu terhadap mereka. Dan aku saksikan kau yang berbuat semena-mena kepada mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatanmu itu.
Allahummahdina shiratal mustaqim ... Amiin