Saya mengamati, sekarang ini ceramah agama dilakukan di hadapan orang yang seagama. Di depan orang yang seagama pendekatan yang harus dilakukan sebaiknya dengan mengedepankan nasihat yang lemah lembut.
Berbeda lagi apabila berdakwah atau berceramah di hadapan orang yang tidak seagama maka pendekatan yang harus digunakan adalah pendekatan ilmiah dengan mengedepankan argumentasi yang jelas.
Ada yang mengganjal dalam benak saya ketika menyaksikan ceramah yang dilakukan dengan kata-kata yang kasar. Padahal di hadapannya adalah saudaranya sendiri. Sikap seperti itu dan pendekatan seperti ini lebih banyak dampak buruknya dari pada kebaikan yang ditimbulkannya.
Saya berani memperkirakan bahwa metode "galak dan garang" tidak baik untuk masa sekarang. Lebih-lebih Rasulullah pun sangat lemah lembut kepada sesama muslim. Tidak jarang pula Rasulullah sangat lembut kepada pengikut agama lain.
Ini hanyalah catatan saya pribadi dan sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk memengaruhi yang lain. Apbila ada yang salah saya mohon koreksinya. Agar kedepannya tulisan kami di blog ini semakin baik.
Berbeda lagi apabila berdakwah atau berceramah di hadapan orang yang tidak seagama maka pendekatan yang harus digunakan adalah pendekatan ilmiah dengan mengedepankan argumentasi yang jelas.
Ada yang mengganjal dalam benak saya ketika menyaksikan ceramah yang dilakukan dengan kata-kata yang kasar. Padahal di hadapannya adalah saudaranya sendiri. Sikap seperti itu dan pendekatan seperti ini lebih banyak dampak buruknya dari pada kebaikan yang ditimbulkannya.
Saya berani memperkirakan bahwa metode "galak dan garang" tidak baik untuk masa sekarang. Lebih-lebih Rasulullah pun sangat lemah lembut kepada sesama muslim. Tidak jarang pula Rasulullah sangat lembut kepada pengikut agama lain.
Ini hanyalah catatan saya pribadi dan sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk memengaruhi yang lain. Apbila ada yang salah saya mohon koreksinya. Agar kedepannya tulisan kami di blog ini semakin baik.
![]() |
Sarip Hidayat |