-->

Apa yang Tidak Boleh Dilewatkan Ketika Sahur? Temukan Jawabannya di Sini

Waktu Sahu adalah waktu yang istimewa. Allah SWT telah mengisyaratkan hal ini dalam banyak ayat Al-Qur’an. Easulullah sendiri menyatakan bahwa waktu sahur sebagai saat-saat ijabah.

Berkaitan dengan Ramadhan maka keutamaan waktu sahur bertambah dengan kemuliaan Ramadhan. Bahwa keseluruhan hari-hari dan malam-malam Ramadhan.

أملي الجنة
Setiap saat kita harus semangat ibadah. Dan Allah yang Maha Pengasih memberikan lagi nilai tambah dengan ditetapkannya waktu-waktu tertentu sebagai waktu yang utama.

Menyikapi ini sudah barang tentu adalah dengan memberikan porsi lebih dalam beribadah pada saat-saat ini. Termasuk yang diutamakan – seperti yang sudah diungkapkan – adalah waktu sahur

Batasan Waktu Sahur

Waktu sahur adalah waktu yang berada sebelum waktu shubuh tiba. Fenomenanya adalah sekitar 1-2 jam sebelu fajar terbit. Dan waktu ini semakin utama karena ada petunjuk para orang soleh zaman dahulu.

Amal Ibadah yang Utama Dilakukan di Saat Sahur

Semua amal yang baik bisa dilakukan di waktu sahur kecuali amalan yang sudah ada waktu khusus seperti shalat-shalat fardhu.

Dalam artikel ini kami ingin menyebutkan satu per satu. Namun karena keterbatasan pengetahuan kami maka akan diketengahkan sebaian saja yang sudah kami ketahui.

Shalat Malam

Di saat Sahur alangkah baiknya melaksanakan shalat malam. Bisa Tahajjud, Hajat, Istikharah, dan yang lainnya. Amal ini berdasarkan Firman Allah SWT.

Dalam kaitannya dengan ini Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Muzzammil;

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (1) قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا (2) نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا (3) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا (4) إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا (5) إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا (6) إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا (7)

Dalam ayat lain Allah berfirman;

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا (78) وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا (79) وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا (80) وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا (81) وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا (82)

Dalam ayat-ayat ini terungkap bahwa begitu utama shalat malam yang dilakukan sesaat setelah bangun tidur tersebut. Maka beruntunglah orang yang melaksanakan shalat ini.

Membaca Al-Qur’an

Tilawah Al-Qur’an yang dilakukan saat sahur termasuk amalan yang sangat utama. Maka ketika Ramadhan menjelang amal ini semakin bertambah berlipat keutamaannya. 

Sebelumnya mari menyimak penjelasan Imam Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar berikut ini;

اعلم أن تلاوة القرآن هي أفضل الأذكار، والمطلوب القراءة بالتدبر.

Ketahuilah! Sesungguhnya membaca Al-Qur’an adalah seutama-utama dzikir. Yang dituntut adalah membaca dengan menghayatinya.

Dalam alinea lain kita tersebut Imam Nawawi menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur’an;

اعلم أن أفضل القراءة ما كَانَ في الصلاة، ومذهب الشافعي وآخرين رحمهم الله: أن تطويلَ القيام في الصلاة بالقراءة أفضلُ من تطويل السجود وغيره.

Ketahuilah! Saat paling utama membaca Al-Qur’an adalah saat shalat. Madzhab Imam Syafi’i dan yang lainnya – semoga Allah SWT mengasihi mereka – disebutkan bahwa memanjangkan berdiri dalam shalat untuk membaca Al-Qur’an lebih utama dari pada memanjangkan sujud dan yang lainnya.

وأما القراءةُ في غير الصلاة، فأفضلُها قراءة الليل، والنصف الأخير منه أفضل مِنْ الأوّل، والقراءةُ بين المغرب والعشاء محبوبة.

Adapun membaca Al-Quran di luar shalat maka yang paling utama adalah saat malam hari. Setengah yang teakhir malam lebih utama dari setengah malam pertama. Begitu pula membaca Al-Qur’an setelah Maghrib dan isya sangat disukai.

Rasulullah SAW membaca Al-Qur’an dengan banyak ayat saat Tahajjud. Sebelum shalat beliau membaca akhir surat Ali Imran;

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191) رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (192) رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ (193) رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ (194)

Berdoa

Yang ketiga adalah jangan lupa berdoa. Silahkan mau berdoa seperti apa dan apa harapan kita sekarang lah saatnya. Jangan sia-siakan saat-saat ini. Karena Rasulullah SAW telah menyatakan bahwa waktu diijabahnya doa adalah saat malam hari dan setelah shalat Fardhu;

جَوْفَ اللَّيْلِ وَدُبُرَ كُلِّ الْمَكْتُوْبَةِ

Adapun doanya adalah doa setelah shalat tahajjud;

اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ، أنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ والأرْضِ وَمَنْ فِيهنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ، لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ والأرضِ وَمَن فيهن، وَلَكَ الحَمْدُ أنْت نُورُ السَّمَوَاتِ والأرْضِ ومَنْ فِيهنَّ، ولكَ الحَمدُ أنْتَ الحَقُّ، وَوَعْدُكَ الحَقّ، ولِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، والجَنَّةُ حَقٌّ، والنَّارُ حَقٌّ، ومُحَمَّدٌ حَقٌّ، والسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وبِكَ خاصَمْتُ، وَإلَيْكَ حاكَمْتُ، فاغْفِرْ لي ما قَدَّمْتُ وَمَا أخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أعْلَنْتُ، أنْتَ المُقَدِّمُ وأنْتَ المُؤَخِّرُ، لا إلهَ إِلاَّ أنتَ " زادَ بعض الرواة: " ولا حول ولا قوة إلا بالله

Termasuk dalam lingkup berdoa adalah membaca istighfar. Boleh langsung dirangkaikan dengan doa setelah Tahajjud atau setelahnya.
Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imran setelah menjelaskan kriteria hamba-Nya.

الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

Dalam ayat ini dengan jelas tercantum bahwa yang termasuk hamba Allah yang diakui-Nya adalah orang-orang yang beristighfar saat sahur.

Makan Sahur

Tentu bagi yang akan berpuasa makan sahur adalah amalan yang utama seperti yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan beliau menyatakan bahwa santap sahur adalah berkah. Dan sudah terbukti adanya dengan makan sahur kita menjadi lebih sehat asalkan memenuhi syarat-syarat tertentu seperti tidak menyantap makanan yang berlemak banyak, pedas, dan sulit dicerna oleh organ pencernaan.

Hanya sedikit ini yang kami keahui. Semoga menjadi amalan yang ikhlas ingin rido Allah SWT. Amin
LihatTutupKomentar