Do'a dan Dzikir 24 Jam - Barang kali inilah bentuk kekaguman saya yang baru belajar agama terhadap ayat-ayat Al-Qur'an. Penanaman nilai-nilai keyakinan ada dalam semmua redaksi doa yang ada dalam Al-Qur'an.
Sebelumnya saya sempat membaca sebuah buku kecil dan tipis karya Abul Hasan An-Nadwi, seorang ulama dari kawasan Asia Kecil, sekarang Pakistan. Beliau begitu apik dan mencerahkan pikiran saya. Paling tidak saya merasakan hal seperti itu.
![]() |
DAHSYAT !!! DENGAN MEMBACA لاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ Hasil Panen Melimpah |
Dalam Surat Al-Kahfi - Bila tidak keliru - ada kisah tentang dua kebun beserta dua orang penggarapnya. Yang satu sangat yakin dengan besarnya kekuasaan Allah SWT. Yang satunya lagi teramat yakin dengan kemampuan dirinya dalam mengolah tanah dan kebun.
Sahabat lebih hapal dari yang menuliskan ini. Akhirnya orang yang yakin dengan kepandaian dirinya itu menelan kekecewaan karena ia tidak berhasil manuai panen bahkan tanamannya gagal panen.
لاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
Laa quwwata illaa billaah
Tidak ada kekuatan sama sekali kecuali atas pertolongan Allah
Mengenai testimoni ingin saya cantumkan di akhir nanti, in syaa Allah. Karena saya sangat ingin menyampaikan kesan saya terhadap kalimat singkat ini. Saya mengatakan bahwa pada masa sekarang yang sangat mengagungkan nilai-nilai aktualisasai diri sepertinya orang banyak lupa dengan nilai-nilai dalam kalimat ini, Maafkan saya bila saya keliru.
Benar sekali saya punya kesan bahwa pada masa kini orang lupa dengan nilai-nilai keyakinan. Seringnya prasa percaya pada diri sendiri digaungkan. Kesan saya terhadap ini adalah khawatir sikap ini bukan lahir dari keimanan namun dari ujub atau bangga terhadap diri sendiri. Kalau ditambah dengan merendahkan pihak lain dan meolak kebenaran akan bertambah berbahaya.
sat dunia perencanaan semakin dimatangkan dan prediksi ke masa depan lebih mendapatkan pijakan ilmiah - mungkin seperti itu - dan orang semakin yakin bahwa manusia punya potensi yang besar, bila semua ini tidak ada arahan iman maka ini akan sangat merusak. Mereka lebih percaya dan yakin dengan kemampuan dirinya.
Kesadaran bahwa hakikatnya manusia ini tidak punya kekuatan apa-apa dan kekuatan yang ada dalam dirinya ini adalah pemberian yang nisbi. Bila Allah menghendaki untuk mencabutnya maka ia akan hilang sama sekali. Seperti itu yang terjadi kepada kebun sang penggarap yang tidak beriman. Kemarin dan tadi malam kebunnya siap dipanen, namun pagi harinya ia melihat kebunnya tidak menghasilkan sama sekali. Jadilah ia harus menggigit jari dengan penuh kekecewaan.
Adapun mengenai doa ini, penulis pernah mendapatkan berita dari seorang petani bernama Bapak Indi yang punya lahan yang cukup luas. Ia menggarapnya dengan baik. Salah satu rahasia kesuksesannya adalah ia selalu melakukannya dengan diniatkan ibadah dan ia basmalah melakukannya. Juga dalam relung jiwanya ia sangat menghayati nilai-nilai bacaan yang mengandung nilai tauhid ini.
Kemudian - ini kesan saya - lafadz ini harus ditanmkan ke dalam hati. Dan bacaan ini -"mungkin"- boleh dibaca saat kita mau bekerja. Karena di sanalah kebun para pengusaha dan pekerja.
Para guru pun harus mengamalkan ini. Mengajarkan ilmu dan mendidik para pelajar harus dengan bertawakal kepada Allah. Para guru adalah orang-orang terpilih yang punya kelebihan ilmu dan pernah mengenyam pendidikan tinggi. Tentang kemampuan daya nalar mereka adalah orang-orang hebat. Namun saat mendidik jangan - maaf saya menggunakan kata ini - sampai hanya mengandalkan pengalaman dan kemampuan otak dan kepintaran anda.
Dalam hal yang sama, para ayah dan ibu yang membesarkan anak-anaknya harus terus mengamalkan bacaan ini. Dengan ini kita akan mendapatkan energi positif yang timbul dari keimanan kepada Allah SWT.
Hanya sedikit ini yang saya tahu, silahkan share pengetahuan yang ada pada shabat semua dalam kolom komentar. Terima kasih