Lebah Madu Kang Aip - Topik tentang poligami secara faktua lebih disukai para pria dan kurang disukai - bila tidak mengatakan sangat dibenci - oleh kaum hawa; meskipun tidak sedikit pula para wanita mendukung ini.
Bagaimana Islam menjawab fenomena ini? Jawaban yang panjang lebar bisa ditemukan dalam ensiklopedi-ensiklopedi ajaran Islam yang banyak beredar di sekitar kita. Sedangkan yang mencatat ini bukan yang berkompeten dalam hal ini.
Kami membaca sebuah posting dari seorang ulama di Jakarta yang kurang lebih menyebutkan bahwa pikiran dan persaan bukanlah agama. Justru agama harus menjadi pembimbing bagi pikiran dan perasaan.
الصورة من: أملي الجنة
Ada orang tua yang soleh. Ia menginginkan anaknya soleh juga seperti dirinya. Sudah begitu faktanya dari dulu hingga nanti. Namun, apa yang terjadi? Anaknya malah lebih loyal kepada musuh dari ayahnya ini. Apa yang hendak dikata? Mungkin orang akan mengatakan, "Dasar anak tidak tahu diuntung." Mungkin begitu kebanyakan.
Tapi Nabi Nuh as tidak demikian. Malah setelah mendapat teguran dari Allah SWT beliau malah langsung berlindung dan memohon ampun dan maaf atas kelemahan dirinya dalam mendidik anak dan umatnya. Inilah agama membimbing pikiran dan perasaan.
Kisah ini memberikan pelajaran, bahwa ajaran agama adalah solusi. Ia wajib diimani tanpa curiga dan diterima tanpa reserve dan tidak bertanya lagi. "Baik saya terima dan akan saya jalankan" lalu setelah itu mencari tahu cara mengamalkannya buka mencari jurus untuk berkelit dan menghindar darinya.
Ingatlah, bagi yang berpoligami, bahwa punya istri lebih dari satu berarti semakin berat pula pertanggung jawaban di akhirat. Bagaimana tidak, mempertanggung jawabkan nikmat yang ada dalam badan sendiri sudah tidak akan mampu apalagi bila ditambah dengan yang lain-lain. Maka bila bukan karena Rahmat Allah SWT seluruh manusia akan binasa.
Bila ingin tenteram maka kaum pria harus bertanggung jawab dan berupaya berlipat-lipat. Jangan lupa diri dan teruslah istiqamah, sadari Allah memperhatikan gerak-gerik anda, tidak ada satu pun yang luput dari-Nya. Berbuatlah adil sekuat tenaga.
Bagi para perempuan pernyataan Rasulullah SAW ini sangat ampuh untuk menciptakan ketenteraman dan kenyamanan keluarga yang suaminya berpoligami, yaitu;
YANG MUDA MENGHORMATI YANG TUA DAN YANG TUA MENYAYANGI YANG MUDA
Bila kita berdoa kepada Allah memohon keluarga yang tentram dan nyaman maka Allah SWT akan mengabulkannya.
Selebihnya ada amalan yang besar dan berpahala yang luar biasa melimpahnya untuk para wanita yang berpoligami. Amalan apakah ini? Tiada lain ia adalah;
Rido
Itulah amalan luar biasa. Bila para lelaki dituntut untuk adil dalam hal berupa materi - bukan perasaan - maka bila mampu berarti para lelaki meraih banyak kebaikan. Dan bila para wanita bisa rido terhadap nafkah itu bisa jadi pahalanya akan sebanding dan kemungkinan besar mengungguli pahala adilnya kaum adam itu.
Hanya sedikit inilah yang bisa dicatat. Diri ini harus banyak belajar. Semoga ada lisan yang mengingatkan dengan bahasa yang santun. Amin