Nasihat Sahabat untuk Yang Akan Ikut UN (Ujian Nasional)
Namaku AIP. Begitulah orang-orang memanggilku. Seorang yang dikatakan rajin namun sebenarnya bukan begitu, kalau boleh dikatakan saya orang yang senang bergaul dengan orang-orang yang berjalan cepat, berpikir cepat, bicara cepat, semuanya serba cepat.
Kita manusia yang suka malas-malasan untuk membuat rajin diri sendiri. Tapi kita adalah orang yang rajin mengajak orang lain untuk malas-malasan. Kalau kita malas sesungguhnya kita jauh dari ajaran Tuhan yang Maha Esa. Bukankah Tuhan selalu berada dalam kesibukan. Mengurus seluruh makhluknya, membagi rezeki, mengabulkan do'a, mengawasi cipataannya, dan banyak-banyak lagi yang lainnya.
 |
Nasihat Sahabat untuk Yang Akan Ikut UN (Ujian Nasional) |
Jangan sampai kita malas mengejar cita-cita kita itu yang katanya ia bisa terbang tinggi dan loncat hingga ke langit. dan akhirnya kita harus mengejarnya sampai berhasil meraih cita-cita yang kita gantungkan di langit tinggi. Kita siapkan roket untuk menuju langit tinggi.
Lha mana bisa meraih cita-cita setinggi langit kalau kita malas. Malas bangun, malas shalat, malas belajar, malas malas malas. Sungguh kemalasan ini makhluk yang tidak berguna. Karena malas bangun kita kehabisan berkah pagi yang dipatok ayam. Karena malas kita harus merasakan pahitnya kebodohan. Karena malas shalat kita dapat cap munafiq. Karena malas ke kantin kita tidak kebagian makanan. Laper deh. kacian deh lho.
Maka bagi yang akan mengikuti UN (ujian nasional) jangan malas membuka kembali lembaran-lembaran kertas buku anda yang monumental itu. Tulisan sendiri selalu memberikan lebih dari tulisan orang lain meskipun bagusnya melebihi tulisan indah ada kaligrafi berkhat tsulutsi. Kenapa? Karena tulisan anda sendiri ditulis dengan penuh emosi, pengorbanan dan perjuangan.
Rajinlah untuk mempelajari soal-soal masa lalu. Soal-soal yang diberikan kepada para leluhur anda akan nyaris sama dengan so'al yang akan anda hadapi nanti. Kecuali pada ilmu-ilmu yang perkembangannya cepat seperti ilmu teknologi pesawat terbang dan ilmu kilat.
Selanjutnya tidak disarankan melakukan hal-hal berbahaya saat anda akan menghadapi UN. Meskipun anda harus belajar lebih giat namun bukan berarti anda harus melek sepanjang malam dan siang. Itu berbahaya. Sebaiknya jaga keseimbangan tubuh anda. Dan jagalah kesehatan anda. Lagian siapa suruh anda ngapalinnya habis-habisan sekarang. Seharusnya dari dulu dicicil. Ingat orang-orang yang katanya pintar-pintar itu tidak langsung punya rumus-rumus dalam semalam.
Yang jangan dilewatkan adalah tanya dong orang yang lebih tahu dari anda. Guru atau sahabat anda yang cerdas. Jangan sampai ketidakmengertian anda makan sendiri. Sepertinya sih paham dan bilang "ya ya ya" padahal sudah menjadi ciri khas orang indonesia bahwa mengatakan "ya" bukan berati "ya" juga, bahkan bisa-bisa mengatakan "ya" tapi maknanya "tidak". Bulshit ketipu deh.
Ayo ... >>> Kita kumpul sama kelompok orang-orang yang belajar untuk lebih paham dan mengerti. Jangan diam saja. Ngomong enggak, nanya enggak, ngejawab enggak, jangan sampai ngedip sama napas pun enggak. Kalau begitu terkadang aku merasa ... Da apa atuh aku mah orang yang tidak bisa ngertiin kamu ... udah deh kalau kamu kagak paham ngong dong, tanya dong, diskusi dong ... !
Yang jelas patuh ama orang tua dan guru adalah utama dan harus kau lakukan sebelum, saat, dan sesudah ujian. Jangan mentang-mentang karena kamu murid yang merasa keren hingga timbul terbersit dalam hati kamu omongan hati yang busuk. Misalnya kamu meresa gak lek (laik, maksutnya/eh maksudnya), atau ngerasa kagak level diajarin oleh guru yang kamu nilai katro, kolot, miskin, dan gak keren. Ingat membanggakan diri bila disertai dengan merendahkan orang lain itu disebut takabbur. Itu selanjutnya akan berimbas pada menolak kebaikan pihak lain, dalam hal ini guru lo. Jadi sebaik apapun yang dikatakan dan diajarkan guru lho tidak aan kamu nilai baik, itu semua terasa basi di hati lho. Sampai-sampai bila guru lho menyampaikan nasihat kepada lho itu akan membuat lho merasa terhina karena dari awal kamu menganggap "dia gak level menasihati gue", di hati lho akan bilang "hallo, siapa elu...???!!!"
Datangnya ilmu itu hakikatnya dari Allah swt., Jadi untuk mendapatkannya kita harus berdasarkan niat baik dan perbuatan baik. Mungkin saja seorang guru yang kau pandang tidak level itu adalah orang yang tepat. Ia mungkin juga sadar bahwa dirinya memang terbatas dan lmunya sedikit. Namun ingat bila guru berdo'a untuk kebaikan muridnya maka kau akan merasakan barakah do'anya. Mungkin sekarang kau hanya diajari ilmu yang biasa-biasa saja oleh guru yang kau anggap gak level itu tadi. Namun karena keikhlasan dan do'anya kau bisa mendapatkan kemajuan pesat dalam pelajaranmu lebih dari pada yang beliau ajarkan. Jadi Tetaplah hormati gurumu.
Selanjutnya jangan mentang-mentang sudah melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi mendistorsi perasaan hormatmu kepada gurumu hanya karena kau ngerasa bahwa kau dan gurumu sudah se-level. Atau bahkan kau sudah pula jadi guru jangan sampai kebiasaan baikmu yang dulu, seperti mencium tangan guru, tidak kau laksanakan kembali.
Sebenarnya banyak yang ingin aku utarakan epadamu wahai kawan. Namun kau harus belajar. Selamat belajar. Semoga UN nya sukses dan menapatkan nilai yang memuaskan. Amin