-->

Mohon Dengan Sangat Do'akan Saya

Assalamu'alaikum ...

Terima kasih sahabat anda berkenan membaca artikel ini. Maaf bila ini mengganggu kesibukan anda yang sedang mencari artikel berkualitas tentang passion anda. Bukan kebetulan and a mampir di blog ini meskipun sering kali kits merasa itu kebetulan karena tidak diniatkan dari awal.

Baiklah Kali ini saya menulis sesuatu yang seeing saya Alami sehari-hari. Sudan sangat sering saya menerima permintaan "mohon dido'akan". Says yakin sahabat semua seeing mendapatkan permintaan seperti itu, betul ...

Sering saya mendengar permintaan untuk dido'akan dengan Redaksi yang beragam. Misalnya "do'ain yah, saya mau ujian", "do'ain yah semoga lancar' dan banyan lagi yang lain.

Yang jadi bahan renungan saya adalah sikap says setelah mendengar permintaan itu. Biasanya secara spontan saya langsung mengiyakan. Dan seringnya saya lupa dan seperti lips service atau mujamalah; basa-basi saja.

Apakah anda merasa melakukan atau bersikap seperti says, mengiyakan tapi hanya mengiyakan saja. Bukankah seharusnya berdo'a harus disampaikan dengan adab dan etika terbaik.

Saya merasa janggal dengan pertanyaan yang seolah menguliti kejanggalan itu. Memang until berdo'a bisa dimana saja. Namun selebihnya says merasa belum pernah secara benar-benar mendo'akan misalnya menundukkan kepala, meninggikan kedua tangan, mengkhusyukan hati, dan menyampaikan permohonan orang yang meminta dido'akan dengan etika dan adab yang terbaik.

Saya berpikir memang seharusnya bila adaorang yang mints dido'akan berarti kita harus gembira dan benar-benar mendo'akan dengan sebenar-benarnya. Bahkan kita pantas untuk berbahagia karena berdo'a adalah jalan paling cepat bagi seorang manusia lebih dekat dengan Tuhannya.

Saat ada yang meminta dido'akan itu berarti kesempatan emas until lebih dekat kepada Tuhan. Kemudian kita juga harus lebih intensified mendiik diri kita. Jagalah hati, lisan, dan anggota badan dari melakukan maksiat yang akn membuat do'a kita tertunda untuk dikabulkan. Menjaga lisan dari yang tidal diperbolehkan seperti menggunjing, memfitnah, memanas-manasi, mengadu domba, berbohong, bersumpah palsu, dan lain-lain, karena dengan lisan ini kita akan melantunkan permohonan orang yang akan dido'akan.

Siapa kita? Bukankah setiap orang bisa berdo'a sendiri? Betul sekali. Lantas kenapa ia minta dido'akan kepada kita? Tiada lain karena ia percaya dan berbaik sangka kepada kita.

Mari meneladani akhlaq seorang ulama. Amalan apa yang diandalkannya? Ya sahabat Sudan bisa menebaknya. Tiada lain ia sangat gemar mendo'akan orang lain dalam do'a dan munajat panjangnya. Setelah shalat malam, tilawah Al-Qur'an , dan dzikir, lantas is menyebut satu persatu orang tua, guru, tetangga, sahabat, dan muridnya, lalu orang-orang yang punya kebutuhan serta orang-orang yang memintanya untuk berdo'a. Is lakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.

Terima kasih...


















LihatTutupKomentar