-->

Nama yang Disebut di Alam Malaikat yang Tertinggi

Catatan Mutiara Hati pagi ini menghadirkan sebuah kutipan sejarah yang agung. Ini terjadi saat Rasulullah masih ada bersama para sahabat di Madinah. Rasulullah membacakan Kitab Allah, menjelaskan hikmah, dan mendidik dan membersihkan jiwa.

Saat itu Rasulullah menyampaikan wahyu yang diterimanya. Ia perintahkan sahabat-sahabatnya yang mulia untuk segera mencatat. Maka sahabat-sahabatnya pun segera mencatatanya pada kayu, batu, kertas tulang dan media yang lain.

Para sahabat begitu mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Apapun yang diperintahkan akan dilakukan meski harus meregang nyawa karenanya. Dan apapun yang dilarang oleh Rasulullah maka mereka sama sekali tidak akan melakukannya.

Turunnya Surat Al Bayyinah

Suatu hari Rasulullah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Wahyu yang turun kepadanya adalah Surah Al Bayyinah ayat pertama. Tahukah sobat apa perintah Allah kepada Rasulullah ?

Benar, melalui Malaikat Jibril Allah memerintahkan kepada Rasululla untuk membacakan ayat tersebut kepada Ubbay bin Ka'ab. Syaikh A'id Al Qarni menulis fragmen ini dalam kitabnya 'Ala Ma'idah Al-Qur'an. Selengkapnya ada di bawah ini.

"Betapa sebuah keutamaan! Betapa mulianya! Dengan sikapnya yang rendah diri dengan keindahan akhlaqnya, Rasulullah saw membawa ayat yang telah disimpan dalam dadanya, datang menemui Ubbay bin Kaab dan mengetuk pintu rumahnya. Ubbay keluar menyambut Rasulullah saw dan berkata, "Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, engkau telah memuliakan aku dengan kunjungan ini. Demi Allah, Tidak seorang pun di muka bumi ini yang paling bahagia dengan kunjungan tamunya selain diriku pada hari ini." Ketika Ubbay menyiapkan alas dan Rasulullah saw duduk, beliau berkata,

"Wahai Ubbay!"
"Ya, Rasulullah!"
Rasulullah bersabda, Sesungguhnya Allah memerintahkanku membacakan Al-Qur'an kepadamu."

Ubbay terkesima dan bertanya penuh rasa takjub, "Benarkah Tuhanku menyebut aku di alam malaikat yang tertinggi?"
"Ya, Demi Allah. Dia telah menyebut namamu di alam malaikat yang tertinggi," Rasulullah membenarkan.

Ubbay bin Kaab menangis, dan Rasulullah saw membacakan Al-Qur'an kepadanya.

Demikian kutipan dari kitab Min Maidah Al Qur'an. Adapun riwayat ni dapat dibaca pada kitab shahihnya Imam Bukhari dan kitab shahihnya Imam Muslim.

Hidup Mulia dengan Al Qur'an

Allah telah menunjukkan jalan kemuliaan kepada manusia. Dengan Islam Allah mengajarkan hidup yang benar. Mempeljari dan mengamalkan Islam adalah dengan cara mempelajari dan mengamalkan Al Qur'an.

Demikianlah hidup yang dilakukan oleh orang yang namanya disebut di alam malaikat yang tertinggi, Ubbay bin Kaab. Ia selalu membaca Al-Qur'an, mempelajari isinya, merenungkan kandungannya dan mengamalkan ajarannya.

Maka bagi kita yang ingin mendapatkan kemuliaan hidup maka sebisa mungkin untuk akrab dengan Al-Qur'an. Meluangkan waktu untuk membaca, memahami, menghayati dan mengamalkna Al-Qur'an.
LihatTutupKomentar