-->

Ustadz Ridwan: Sehat dengan Hijamah

Riwayat mengidap penyakit asam urat telah berlangsung sekian lama. Sekitar empat tahun ke belakang, penulis pernah mengalami rasa sakit yang luar biasa di lutut. Saat itu masih nyantri di sebuah pesantren di Kota Bandung. Pada waktu tersebut saya sempat heran, kenapa lutut saya bengkak? padahal saya tidak jatuh tidak pula cedera. Dan sampai tahun 2014 saya tidak tahu bahwa itu asam urat. Sampai terjadi lagi di tahun itu barulah saya mendapat informasi dari dokter bahwa saya mengidap asam urat.

Saat mencatat tulisan ini, saya sedang berada di Ciwalen - Warung Kondang. Tepatnya di Pesantren Darul Abrar yang dekat dengan lingkungan Pesantren Modern Al-Musyarrafah, di Gang Taufiq II. Kami diundang untuk menghadiri acara Sosialisasai Data Emis TKQ/TPQ/TQA Tahun Pelajaran 2015-2016. Dengan kaki masih terpincang-pincang saya dan rekan; Bapak Ibay Muslihat, menemui Pimpinan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Darul Abraar. Setelah itu kami silaturrahim kepada Ustadz Ridwan yang saat kami akan ke rumahnya ternyata beliau pas datang ke lingkungan Darul Abrar.



Kami menuju ke rumahnya, dan sepanjang jalan Ustadz Ridwan membivcarakan ikan-ikan di kolamnya yang siap panen. Mendadak kami jadi tambah semangat seiring dengan Perut yang belum terisi sejak pagi. Kami memancing dan dapat banyak ikan. Dan ikan segera di masak dengan menu favorit para santri; yaitu Nasi Liwet.


Saat kami menunggu makanan masak, Ustadz Ridwan bercerita tentang Hijamah yang gambar metode pengobatannya terpampang di beranda rumahnya. Dengan cekatan Ustadz yang humoris ini menerangkan banyak hal tentang hijamah dan beragam asbab penyakit. Maka mendengar penjelasannya yang meluncur deras, saya langsung saja menyodorkan dan mengeluhkan sakit asam urat di kakai saya. Maka dengan segera ia mengeksekusi dan melangsungkan hijamah di kaki saya.


Dua titik hijamah telah dilakukan penanganan. Aktifitasnya terpaksa dihentikan dahulu karena nasi liwet telah siap dan acara di Al-Musyarrafah segera akan berlangsung. Kami makan dengan sangat lahap, sambil sesekali bercanda. Luar biasa ...


Saat tulisan ini dicatat, acara di Al-Musyarrafah telah selesai, setelah Shalat saya langsung ke rumah Ustadz Ridwan dengan maksud melangsungkan pengobatan atau hijamah lagi. Kami terpaksa harus menunggu karena Ustadz masih ada tugas di Pesantren



Tunggu dulu, nanti sambung lagi ...
LihatTutupKomentar