-->

Keajaiban Sebuah Do'a

Sepotong kalimat do'a kekuatannya lebih besar dari sejuta pasukan. Do'a yang dilantunkan oleh Thalut dan bala tentaranya saat berperang melawat Jalut dan bala tentaranya tidaklah panjang. Dan bila dilihat dari redaksinya sangat sederhana dan tidak minta yang macam-macam. Mereka melantunkan do'a yang berisi permohonan agar Allah memberi limpahan kesabaran dan kokohnya keimanan serta pertolongan untuk mengalahkan orang-orang kafir. Inilah do'a mereka;

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ أَقْدَامَنَ وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

Demikianlah orang-orang yang meyakini dengan kuat sesuatu Kekuatan Maha Besar di luar diri mereka. Mereka meminta kepadaNya dan berharap memperoleh luasnya karunia dariNya. Sedikitpun tidak pernah ada keraguan akan pertolongan dan kehebatan Dzat yang selama ini mereka tidak pernah dikecewakan olehNya.

Kita sudah tahu bahwa tentara Jalut yang begitu perkasa dan sangat ditakuti hari itu luluh lantah hancur lebur dan banyak pula yang menemui ajal di tempat kejadian atau lari tunggang langgang meninggalkan medan pertempuran. Begitulah, kekuatan iman tidak akan mampu terkalahkan oleh kekuatan apapun. Karena Iman adalah kekuatan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang mengimaniNya dengan sungguh-sungguh.

Ada hal yang menarik hati orang awam ini, dikisahkan bahwa saat itu Nabi Dawud AS ikut berperang di barisan tentara Thalut. Dan Ia membawa senjata yang cukup unik, sederhana, dan seakan bukanlah peralatan perang atau bahkan tidak pas untuk dibawa dan dikatakan sebagai alat perang. Alat itu bernama ketapel. Ya ketapel. Bayangan kita tidak usah macam-macam sehingga berkhayal mereka-reka ketapelnya Nabi Dawud itu begini-begini. Yang jelas itu ketapel. Dan jangan pula kita menyangka yang bukan-bukan bahwa ketapel ini punya kekuatan begini-begini. Yang pasti itu ketapelnya dibawa oleh tentara yang beriman kuat kepada Allah.

Kita tahu, pada kisah tersebut, bahwa Jalut itu binasa setelah terkena batu dari ketapel Nabi Dawud AS. Di sinilah kita melihat bahwa lagi-lagi Allah membuktikan bahwa kekuatan iman menyimpan kekuatan dahsyat yang tidak sebanding dengan kekuatan kufur. Pada hakikatnya kekufuran itu sama dengan kematian. Dan kematian artinya tidak punya kekuatan.

Sebaliknya dari dari hal di atas. Keimanan sesungguhya adalah kehidupan. Kehidupan berarti kekuatan. Maka Keimanan sebagai kehidupan haruslah ditambah terus-menerus kekuatannya dengan jalan menambah ma'rifat dan pengetahuan akan keagungan Allah, giat dan semangat beramal shalih, dan waspada agar diri tidak jatuh pada murka Allah SWT.

Di Akhir tulisan ini, marilah kita berdo'a kepada Allah, memohon kebaikan dunia dan akhirat serta mohon dijauhkan dari siksa kubur,
رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِيْ الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
LihatTutupKomentar