Anak-anak sekolah tentu pernah mendengar tentang dua Nama ini. Kalau anak-anak pesantren sudah dapat diperkirakan pasti pernah mengkaji tentang dua tokoh dunia ini. Yang pertama adalah penguasa Imperium Romawi dan yang kedua adalah Nabi Akhir Zaman.
Dalam sejarah Rasulullah saw pernah berkirim surat kepada penguasa Imperium Romawi ini. Surat Rasulullah saw dibawa oleh duta khusus yang ikhlas tangguh dan pemberani, dialah 'Abdullah ibn Hudzafah As Sahmi.
Tepat pada waktu itu salah seorang pembesar dan pemimpin Quraisya sedang berada di sana. Ia adalah Abu Sufyan ibn Harb yang masih musyrik. Abu Sufyan dipanggil oleh Heraclius untuk ditanyai tentang segala hal ihwal orang yang mengaku nabi dan telah berkirim surat padanya untuk mengajak memeluk ajarannya. Saat itu Abu Sufyan berkata jujur dihadapan Heraclius.
Mari kita menyimak keterangannya dalam riwayat berikut ini;
حَدَّثَنَا أَبُو اليَمَانِ الحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ: أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ، أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سُفْيَانَ بْنَ حَرْبٍ أَخْبَرَهُ: أَنَّ هِرَقْلَ أَرْسَلَ إِلَيْهِ فِي رَكْبٍ مِنْ قُرَيْشٍ، وَكَانُوا تُجَّارًا بِالشَّأْمِ فِي المُدَّةِ الَّتِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَادَّ فِيهَا أَبَا سُفْيَانَ وَكُفَّارَ قُرَيْشٍ، فَأَتَوْهُ وَهُمْ بِإِيلِيَاءَ، فَدَعَاهُمْ فِي مَجْلِسِهِ، وَحَوْلَهُ عُظَمَاءُ الرُّومِ، ثُمَّ دَعَاهُمْ وَدَعَا بِتَرْجُمَانِهِ،
فَقَالَ: أَيُّكُمْ أَقْرَبُ نَسَبًا بِهَذَا الرَّجُلِ الَّذِي يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ؟
Heraclius berkata; "Siapakah diantara kalian yang nasabnya lebih dekat dengan laki-laki yang mengaku nabi ini?
فَقَالَ أَبُو سُفْيَانَ: فَقُلْتُ أَنَا أَقْرَبُهُمْ نَسَبًا
Abu Sufyan berkata; "Saya yang paling dekat nasabnya."
فَقَالَ: أَدْنُوهُ مِنِّي، وَقَرِّبُوا أَصْحَابَهُ فَاجْعَلُوهُمْ عِنْدَ ظَهْرِهِ
Hercules berkata; "Dekatkan dia padaku, dan dekatkan juga kawan-kawannya dan tempatkan mereka di belakangnya."
ثُمَّ قَالَ لِتَرْجُمَانِهِ: قُلْ لَهُمْ إِنِّي سَائِلٌ هَذَا عَنْ هَذَا الرَّجُلِ، فَإِنْ كَذَبَنِي فَكَذِّبُوهُ.
Hercules berkata; "katakan kepada mereka bahwa Aku akan menanyakan tentang laki-laki itu, bila ia berdusta maka kalian dustakanlah ia."
فَوَاللَّهِ لَوْلاَ الحَيَاءُ مِنْ أَنْ يَأْثِرُوا عَلَيَّ كَذِبًا لَكَذَبْتُ عَنْهُ
Abu Sufyan berkata, "Demi Allah, kalau Aku tidak malu maka aku akan berdusta padanya."
. ثُمَّ كَانَ أَوَّلَ مَا سَأَلَنِي عَنْهُ أَنْ قَالَ: كَيْفَ نَسَبُهُ فِيكُمْ؟
Kemudian yang pertama kali yang ia tanyakan padaku adalah; "Bagaimana nasabnya di antara kalian."
قُلْتُ: هُوَ فِينَا ذُو نَسَب
Aku berkata; "Dia diantara kami punya nasab yang mulia."
قَالَ: فَهَلْ قَالَ هَذَا القَوْلَ مِنْكُمْ أَحَدٌ قَطُّ قَبْلَهُ؟
Hercules berkata; "Pernahkah ada orang yang mengatakan seperti yang ia katakan?"
قُلْتُ: لاَ.
Saya berkata; "Tidak"
قَالَ: فَهَلْ كَانَ مِنْ آبَائِهِ مِنْ مَلِكٍ؟
Hercules ia berkata; "Adakah di antara leluhurnya yang menjadi raja."
قُلْتُ: لاَ
Aku berkata; "Tidak"
قَالَ: فَأَشْرَافُ النَّاسِ يَتَّبِعُونَهُ أَمْ ضُعَفَاؤُهُمْ؟
Heraclius berkata, "apakah yang mengikutinya orang-orang terhormat atau orang-orang lemah?."
فَقُلْتُ بَلْ ضُعَفَاؤُهُمْ.
Aku berkata; "Orang-orang lemah yang mengikutinya."
قَالَ: أَيَزِيدُونَ أَمْ يَنْقُصُونَ؟
Heraclius berkata; "Apakah mereka bertambah atau berkurang."
قُلْتُ: بَلْ يَزِيدُونَ.
Aku berkata; "Bahkan mereka bertambah."
قَالَ: فَهَلْ يَرْتَدُّ أَحَدٌ مِنْهُمْ سَخْطَةً لِدِينِهِ بَعْدَ أَنْ يَدْخُلَ فِيهِ؟
Heraclius berkata, "Apakah ada orang yang keluar lagi dari agamanya karena membenci agamanya?"
قُلْتُ: لاَ
Aku berkata; "Tidak"
قَالَ: فَهَلْ كُنْتُمْ تَتَّهِمُونَهُ بِالكَذِبِ قَبْلَ أَنْ يَقُولَ مَا قَالَ؟
Heraclius berkata; "Apakah sebelum ia mengatakan yang ia katakan kalian pernah menuduhnya sebagai pendusta"?
قُلْتُ: لاَ.
Aku berkata; "Tidak"
قَالَ: فَهَلْ يَغْدِرُ؟
Heraclius berkata, "Apakah ia pernah berlaku curang?"
قُلْتُ: لاَ، وَنَحْنُ مِنْهُ فِي مُدَّةٍ لاَ نَدْرِي مَا هُوَ فَاعِلٌ فِيهَا
Aku berkata; "Tidak." Dan sampai kini kami belum pernah mendapatinya berlaku curang."
قَالَ: وَلَمْ تُمْكِنِّي كَلِمَةٌ أُدْخِلُ فِيهَا شَيْئًا غَيْرُ هَذِهِ الكَلِمَةِ
قَالَ: فَهَلْ قَاتَلْتُمُوهُ؟
Heraclius berkata, "Apakah kalian memeranginya?"
قُلْتُ: نَعَمْ
Aku berkata, "Ya."
قَالَ: فَكَيْفَ كَانَ قِتَالُكُمْ إِيَّاهُ؟
Heraclius berkata, "Bagaimana keadaan peperangan kalian dengannya?"
قُلْتُ: الحَرْبُ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ سِجَالٌ، يَنَالُ مِنَّا وَنَنَالُ مِنْهُ.
Aku berkata, "Peperangan antara kami dengannya adalah saling kalah mengalihkan, kadang ia menang dan terkadang kami yang mengalahkannya."
قَالَ: مَاذَا يَأْمُرُكُمْ؟
Heraclius berkata, "Apakah yang ia perintahkan kepada kalian.?"
قُلْتُ: يَقُولُ: اعْبُدُوا اللَّهَ وَحْدَهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
وَاتْرُكُوا مَا يَقُولُ آبَاؤُكُمْ، وَيَأْمُرُنَا بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ وَالصِّدْقِ وَالعَفَافِ وَالصِّلَةِ
وَاتْرُكُوا مَا يَقُولُ آبَاؤُكُمْ، وَيَأْمُرُنَا بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ وَالصِّدْقِ وَالعَفَافِ وَالصِّلَةِ
Aku berkata, "Ia berkata; "Beribadahlah hanya kepada Allah dan jangan mempersekutukannya, Ia juga memerintahkan kami mendirikan shalat, zakat, jujur, menjaga kehormatan, dan hubungan kekerabatan."
فَقَالَ لِلتَّرْجُمَانِ: قُلْ لَهُ: سَأَلْتُكَ عَنْ نَسَبِهِ فَذَكَرْتَ أَنَّهُ فِيكُمْ ذُو نَسَبٍ،
فَكَذَلِكَ الرُّسُلُ تُبْعَثُ فِي نَسَبِ قَوْمِهَا.
Heraclius berkata kepada penerjemahnya, "Katakan kepadanya! "Aku bertanya kepadamu tentang nasabnya. Kamu menjawab bahwa ia berasal dari nasab terhormat di antara kalian, Seperti itulah para rasul diutus dalam satu nasab tertentu."
وَسَأَلْتُكَ هَلْ قَالَ أَحَدٌ مِنْكُمْ هَذَا القَوْلَ، فَذَكَرْتَ أَنْ لا
فَقُلْتُ: لَوْ كَانَ أَحَدٌ قَالَ هَذَا القَوْلَ قَبْلَهُ، لَقُلْتُ رَجُلٌ يَأْتَسِي بِقَوْلٍ قِيلَ قَبْلَهُ.
Aku bertanya kepadamu, "Apakah ada sebelumnya orang yang mengatakan seperti yang ia katakan?, dan engkau menjawab "tidak". Maka kukatakan, "bila sebelumnya ada seseorang mengatakan seperti yang ia katakan, maka akan ku katakan, bahwa ia meniru perkataan yang pernah dikatakan pada masa dahulu."
وَسَأَلْتُكَ هَلْ كَانَ مِنْ آبَائِهِ مِنْ مَلِكٍ، فَذَكَرْتَ أَنْ لاَ
قُلْتُ فَلَوْ كَانَ مِنْ آبَائِهِ مِنْ مَلِكٍ، قُلْتُ رَجُلٌ يَطْلُبُ مُلْكَ أَبِيهِ،
Heraclius berkata, "Aku telah bertanya padamu, "Adakah di antara leluhurnya yang menjadi raja?" Engkau menjawab, "Tidak." Maka kukatakan "bila Ada di antara leluhurnya yang menjadi raja, maka akan kukatakan "ada seseorang yang sedang mencari kerajaan nenek moyangnya.""
وَسَأَلْتُكَ، هَلْ كُنْتُمْ تَتَّهِمُونَهُ بِالكَذِبِ قَبْلَ أَنْ يَقُولَ مَا قَالَ، فَذَكَرْتَ أَنْ لاَ
فَقَدْ أَعْرِفُ أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ لِيَذَرَ الكَذِبَ عَلَى النَّاسِ وَيَكْذِبَ عَلَى اللَّهِ.
Heraclius berkata; bertanya kepadamu "Apakah sebelum ia mengatakan yang ia katakan kalian pernah menuduhnya sebagai pendusta?" Kamu menjawab "Tidak". Sungguh aku tahu bahwa dia tidak akan meninggalkan dusta kepada kepada manusia sementara ia berdusta kepada Allah."
وَسَأَلْتُكَ أَشْرَافُ النَّاسِ اتَّبَعُوهُ أَمْ ضُعَفَاؤُهُمْ، فَذَكَرْتَ أَنَّ ضُعَفَاءَهُمُ اتَّبَعُوهُ، وَهُمْ أَتْبَاعُ الرُّسُلِ
Heraclius berkata; bertanya kepadamu, "apakah yang mengikutinya orang-orang terhormat atau orang-orang lemah?. Kamu menjawab, "Orang-orang lemah yang mengikutinya.", begitulah pengikut para rasul."
وَسَأَلْتُكَ أَيَزِيدُونَ أَمْ يَنْقُصُونَ، فَذَكَرْتَ أَنَّهُمْ يَزِيدُونَ، وَكَذَلِكَ أَمْرُ الإِيمَانِ حَتَّى يَتِمَّ
Heraclius berkata; Aku bertanya kepadamu, "Apakah mereka bertambah atau berkurang." Kamu menjawab,"Bahkan bertambah", Begitulah keadaan iman yang terus sempurna.
وَسَأَلْتُكَ أَيَرْتَدُّ أَحَدٌ سَخْطَةً لِدِينِهِ بَعْدَ أَنْ يَدْخُلَ فِيهِ، فَذَكَرْتَ أَنْ لاَ، وَكَذَلِكَ الإِيمَانُ حِينَ تُخَالِطُ بَشَاشَتُهُ القُلُوبَ.
Heraclius berkata; Aku bertanya kepadamu, "Apakah ada orang yang keluar lagi dari agamanya karena membenci agamanya?" Kamu menjawab, "Tidak ada", Begitulah keadaannya bila iman telah meresap ke dasar hati.
وَسَأَلْتُكَ هَلْ يَغْدِرُ، فَذَكَرْتَ أَنْ لاَ، وَكَذَلِكَ الرُّسُلُ لاَ تَغْدِرُ
Heraclius berkata; Aku bertanya kepadamu, "Apakah ia pernah berlaku curang?" Kamu menjawab "tidak", begitulah para rasul tidak akan berlaku curang.
وَسَأَلْتُكَ بِمَا يَأْمُرُكُمْ، فَذَكَرْتَ أَنَّهُ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَيَنْهَاكُمْ عَنْ عِبَادَةِ الأَوْثَانِ، وَيَأْمُرُكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالصِّدْقِ وَالعَفَافِ،
فَإِنْ كَانَ مَا تَقُولُ حَقًّا فَسَيَمْلِكُ مَوْضِعَ قَدَمَيَّ هَاتَيْنِ، وَقَدْ كُنْتُ أَعْلَمُ أَنَّهُ خَارِجٌ، لَمْ أَكُنْ أَظُنُّ أَنَّهُ مِنْكُمْ، فَلَوْ أَنِّي أَعْلَمُ أَنِّي أَخْلُصُ إِلَيْهِ لَتَجَشَّمْتُ لِقَاءَهُ، وَلَوْ كُنْتُ عِنْدَهُ لَغَسَلْتُ عَنْ قَدَمِهِ
Heraclius berkata; Aku bertanya kepadamu, "Apakah yang ia perintahkan kepada kalian.?" Kamu menjawab "ia memerintahkan untuk beribadah hanya kepada Allah dan jangan mempersekutukannya, dan melarang kalian menyembah berhala Ia juga memerintahkan kami mendirikan shalat, zakat, jujur, menjaga kehormatan, dan hubungan kekerabatan." "Bila benar apa yang kau katakan tadi, maka ia akan menguasai apa yang kupijak oleh kedua kakiku sekarang, dan akau tahu bahwa ia akan muncul, aku tidak menduga bahwa ia berasal dari bangsa kalian, bila saja aku bebas bisa menemuinya maka aku akan menemuinya, bila aku di hadapannya maka akan kubasuh kedua kakinya."
Begitulah potongan hadits yang panjang ini, cerita selanjutnya bisa dibaca dalam kitab Shahih Al Bukhari.