-->

Kata-Kata Indah di Kaos Biru yang Sangat Menginspirasi

Teringat ucapan Bapak Jajang – guru kami saat belajar di Tsanawiyah Al-Huda Cidaun. Salah seorang guru yang selalau dinanatikan oleh kami. Ia mengajar fiqh. Kengan yang tidak kami lupakan dari almarhum adalah gaya humornya yang tinggi saat mengajar. Guyonan dan kata-katanya yang lucu serta stylenya yang atraktif tidak henti membuat kami terbahak. Bila ia sedang memberi arahan dan bimbingan pun dengan gayanya yang khas tak jarang malah membuat kami tergelak dan kami merasa senang dan cepat-cepat melaksanakan yang ia arahkan.

Sala satu yang teringat adalah; “lamun solat ulah make kaos gambaran komo make tulisan mah …”

Setelah sekian tahu berlalu kata-kata itu terngiang kembali. Sesaat sebelum shalat Jum’at saya sempat memabaca tulisan di kaos biru pada jamaah di depan saya. Memang benar konsentrasi jadi tertuju ke tulian itu. Apa lagi bagi penggemar kata-kata mutiara seperti saya. Bila mendapatkan kata-kata yang menurut saya menarik saya idak kan melewatkannya begitu saja. Di Kaos biru itu tertulis;

Gunung nu mawa linuhung
Leuweung nu jadi katineung
Cai nu mawa hurip

Itulah kata-kata yang indah yang di dalamnya ada filosofi yang dalam. Yang saya tangkap ia juga merupakan kampanye bagi penyelamatan lingkungan hidup. Kesadaran manusia akan kelangsungan tempat tinggalnya di awali denan pemahaman yang baik terhadap recovery lingkungan.

Kain Putih

Rasulullah telah mengajarkan bahwa pakaian terbaik untuk shalat Jum’at adalah kain yang warnanya putih. Banyak hikmah dari warna putih ini. Diantara yang dapat disebutkan adalah; warna putih melambngkan keikhlasan. Beribadah dan beramal harus dengan ikhlas dan suci hati. Tanpanya amalan kita menjadi tidak berguna.

Keudian putih membuat focus kita semakin bertambah. Karena pikiran hanya tertuju pada satu warna. Kita lihat saja ketika ibadah haji. Saat para jama’ah haji memakai kain ihram yang serba putih dengan titik focus masjidil haram. Suasana menjadi sangat khusyu dan syahdu.

Kain putih menyimpan makna dan filosofi. Bahkan ini bentuk kampanye untuk kembali kepada kesucian.

Jangan meremehkan kekuatan kata-kata. Belanda bisa luluh antah hanya dengan kalimat Allahu Akbar yang digaungkan Bung Tomo.

Wallahu a’lam
LihatTutupKomentar