Wednesday, January 30, 2019
Lain ladang lain belalang
Lain kolam lain pula ikannya.
Setiap orang punya hal unik yang tidak sama dengan orang lain. Dalam cara berpikir misalnya pasti tidak akan sama. Orang yang sama-sama berpikir bisa sampai pada kesimpulan yang berbeda.
Dalam menyikapi problem, sikap dan cara menyikapinya berbeda-beda. Ada yang panik hingga tidak bisa berpikir dengan tenang. Orang yang seperti ini secara tidak sadar telah memperbesar masalah. Masalah-masalah kecil bisa-bisa membuatnya kalut.
Di sudut yang lain ada juga yang menggampangkan masalah. Masalah besar ia anggap biasa-biasa saja dan masalah kecil ia anggap tidak ada masalah. Jiwa yang lempeng seperti ini akan lebih bagus bila ia telah menghitung resiko dari masalah yang dihadapinya. Namun bila sikapnya yang seperti ini hanya karena sudah biasa menghadapi persoalan besar, atau ia suka bikin masalah, sengaja berbuat salah yang bermasalah, maka sikap seperti lapang dada ini adalah sebentuk kesombongan terselubung yang berhias seperti pemberani.
Yang baik adalah orang yang telah memperhitungkan masalah yang akan timbul dan di hatinya tidak sedikitpun terbersit ingin berbuat masalah dengan orang lain atau dengan khalayak. Nah bila timbul masalah, ketenagan yang ia tunjukan bukan karena ia berbuat konyol yang seperti sok pemberani. Tapi yang ia perankan adalah keberanian dan kelapangan dada dan kerendahan hati yang berdasarkan keyakinan bahwa ia telah berbuat benar dan terbaik. Ketengannya timbul dari iman dan sikapnya cerminan akhlaq yang baik.
Sikap diri yang seperti ini akan mantap mengatakan Aw. It’s Just a Small Problem dengan landasan bahwa masalah ini kecil dan ia memohon kepada Allah untuk mengatasinya. Lalu ia hadapi dengan kebesaran jiwa. Jiwa besar yang dipandu oleh iman akan memandang kecil semua perkara selain perkara Ma’rifatullah dan Ibadah. Semua ada porsinya yang tepat masing masing.
Lain kolam lain pula ikannya.
Setiap orang punya hal unik yang tidak sama dengan orang lain. Dalam cara berpikir misalnya pasti tidak akan sama. Orang yang sama-sama berpikir bisa sampai pada kesimpulan yang berbeda.
Dalam menyikapi problem, sikap dan cara menyikapinya berbeda-beda. Ada yang panik hingga tidak bisa berpikir dengan tenang. Orang yang seperti ini secara tidak sadar telah memperbesar masalah. Masalah-masalah kecil bisa-bisa membuatnya kalut.
Di sudut yang lain ada juga yang menggampangkan masalah. Masalah besar ia anggap biasa-biasa saja dan masalah kecil ia anggap tidak ada masalah. Jiwa yang lempeng seperti ini akan lebih bagus bila ia telah menghitung resiko dari masalah yang dihadapinya. Namun bila sikapnya yang seperti ini hanya karena sudah biasa menghadapi persoalan besar, atau ia suka bikin masalah, sengaja berbuat salah yang bermasalah, maka sikap seperti lapang dada ini adalah sebentuk kesombongan terselubung yang berhias seperti pemberani.
Yang baik adalah orang yang telah memperhitungkan masalah yang akan timbul dan di hatinya tidak sedikitpun terbersit ingin berbuat masalah dengan orang lain atau dengan khalayak. Nah bila timbul masalah, ketenagan yang ia tunjukan bukan karena ia berbuat konyol yang seperti sok pemberani. Tapi yang ia perankan adalah keberanian dan kelapangan dada dan kerendahan hati yang berdasarkan keyakinan bahwa ia telah berbuat benar dan terbaik. Ketengannya timbul dari iman dan sikapnya cerminan akhlaq yang baik.
Sikap diri yang seperti ini akan mantap mengatakan Aw. It’s Just a Small Problem dengan landasan bahwa masalah ini kecil dan ia memohon kepada Allah untuk mengatasinya. Lalu ia hadapi dengan kebesaran jiwa. Jiwa besar yang dipandu oleh iman akan memandang kecil semua perkara selain perkara Ma’rifatullah dan Ibadah. Semua ada porsinya yang tepat masing masing.