Saya pernah mendengar Bapak Camat Cidaun, Bapak Heli, pernah berkata: “ … teu kasebut urang Cidaun lamun teu beuki kasem …”. Nah, bagi yang baru pertama mendengar kata Kasem mungkin akan agak asing dengan Kasem ini. Kasem memang panganan olahan ikan khas Cidaun.
Dari sisi penamaan Kasem bersala dari kata “asem” dalam Bahasa Indonesia padanannya adalah kata “asam” atau “masam” sedangkan dalam bahasa Sunda “asam” atau “asem” diterjemahkan dengan “hasyeum”. Orang Sunda membagi “hasyeum” ini dengan dua citra yang berbeda. Satu bermakna asli asam, dan satu lagi berarti “basi”. Sangu hasyeum berarti Nasi yang sudah basi.
Baca Juga tentang Kuyuk
Panganan yang basi ini biasanya kalau kreatif bisa diolah kembali dan banyak pula penggemarnya. Contohnya nasi yang basi tadi diolah diberi bumbu dan jadilah cemilan kerupuk nasi yang renyah dan gurih. Ada lagi penikmat Lauk Buruk (ikan yang sudah busuk), biasanya dipepes, untuk sebagian orang sangat menjijikan, apalagi baunya menyengat seperti bangkai, tapi jangan salah yang ini juga banyak penggemarnya.
Tidak jauh berbeda dengan Kasem yang sedang kita ceritakan ini. Kawan saya di Bandung juga ketika mendengar bahwa saya membawa Kasem langsung terheran-heran dan berkat, “Naon eta teh… nu kumaha …? “ hehe … tapi pas mencoba langsung deudeuieun alias ketagihan.
Kasem ini adalah panganan yang menggunakan ikan sebagai pokoknya, dan disimpan dalam waktu yang lama untuk permentasi alami sehingga membentuk dan menghasilakan rasa yang asam.
Cara Mambuat Kasem
Untuk membuat Kasem tidaklah sulit, kita bisa menggunakan berbagai macam jenis ikan laut dan sebagaian ikan darat yang kecil-kecil. Yang sering banyak digunakan adalah, cecere, rarong, impugn, layur, tanyan, kehkel, koro beunteur, dll.
Tahap pertama, cuci dengan bersih ikan yang akan kita Kasem. Dalam pencucian jangan sampai masih ada kotoran yang masih nempel. Kedua, Kalau telah bersih segera dikasih garam dan gula secukupnya. Ketiga, Setelah itu masukkan ke dalam botol air mineral atau botol kaca yang sudah dibersihkan sebelumnya. Keempat, tutup rapat rapat media penyimpanan kasem tersebut.
Setelah itu kita simpan Ksem selama minimal satu bulan dan maksimal bisa sampai 2 Tahun. Jadi kasem ini sanggup bertahan lama. Dan kita tidak usah ragu akan cita rasa yang dihasilkannya. Karena permentasi terjadi dengan sendirinya tanpa campur tangan kita selanjutnya. Dan itu terjadi pada sebuah media yang tertutup rapat.
Cara Pengolahan dan Penyajian
Untuk mengolahnya menjadi lauk pauk pada menu makanan kita juga sangat mudah. Pertama, Siapkan kasem yang akan dimasak sesuai kebutuhan. Kedua, siapkan bumbu-bumbu dan bahan-bahan pelengkap. Kita bisa mengiris bawang merah, irisan gula merah, santan, cabe, daun salam, dan sereh. Kedua, masukkan kasem ke dalam wajan dan siram dengan santan. Lalu masukkan semua bahan yang tadi. Ketiga, Didihkan sampi santan dan kasem menjadi berwarna lebih tua. Setelah lima belas menit angkat dan sajikan.
Makanan yang biasa menjadi pelengkap kasem adalah Terong Marukan, Daun lampeni, Daun songgom, daun papaya dan daun jambu monyet.
Nah, ini dia olahan ikan khas Cidaun … Coba yaa …