-->

Catatan Penting Spiritual Business

Belum lama ini kami bertemu dengan Ismail. Ia pengusaha muda dari Sindangbarang. 7 tahun lalu ini ia menggeluti usaha serba Rp 15.000 yang ia rintis bersama istri dan keluarganya. Kini usahanya melesat. Kami berkesempatan mendapatkan ilmu bisnis darinya.

Berwal dari Kepedulian

Bisnis yang hebat selalu muncul dari kegigihan, cita-cita, dan pengorbanan. Ismail merasakan kepedihan yang dialami "orang-orang yang tidak beruntung".

Di sela-sela doanya ia selalu menyisipkan rezeki untuk diri dan keluarganya dan orang-orang yang ia kasihi.

Dari kepedulian timbul hasrat dan ambisi untuk berjuang. Usaha yang melelahkan namun tidak ada alasan untuk menghentikan langkah.

Komunikasi dengan Istri

Keluarga paling dekat adalah Istri. Apapaun langkah yang mau di ambil seyogyanya dibicarakan. 

Pahit dan manis mesti ditanggung berdua.

Mengatur Pengeluaran

Saat memulai usaha harus pandai mengatur keuangan. Jangan belanja sebelum ada uang masuk. Jangan dulu mementingkan kemauan namun uatamakan dahulu kebutuhan.

Rela hidup sederhana bukan saat mulai menggelar lapak namun hingga nanti saat sudah berpunya.

Ibu dan Ayah yang Utama

Apapun keputusan bisnis maka mulailah meminta pendapat dan doa kedua orang tua.

Inilah yang paling inti dari semuanya. Tanpa ada keridoan keduanya maka anda bukan siapa-siapa.

Tingkatkan Kepekaan

Peka bukan fokus memperhatikan satu hal dan melupakan yang lain. Kepekaan lebih besifat fokus pada hal-hal baik.

Maka mulailah untuk melihat ke kiri dan ke kanan. Adakah yang perlu bantuan? Kalau bisa membantu maka jangan menunggu orang minta bantuan.

Mau Membantu Pasti Akan Dibantu

Ismail sering menolong temannya. Saat ia berharap punya mobl tahu-tahu uang tabungan ada yang meminjam dengan agunan mobil.

Selama belum dilunasi mobilnya boleh dipakai. Setelah sekian bulan mobil itu bisa berpindah tangan dengan pembelian mengangsur.

Bukan Hanya Mengatur tapi Mengurus

Banyak yang bisa mengatur tapi tidak mau repot mengurus. Punya tim bukan hanya mudah menyuruh tapi agar semua bisa meningkatkan kualitas diri dan kehidupannya.

Ismail membangun mess untuk karyawannya. Ia menyempatkan tegur sapa dan bercengkerama dengan karyawannya.

Komitmen Tinggi

Kepada mitranya ia mengingatkan untuk komitmen terhadap perjanjian. Agama manapun mencela orang yang tidak taap pada janjinya sendiri.

Demikian catatan penting kami. 

LihatTutupKomentar