Kali ini Sarip Hidaya mau berbagi pengalaman tentang hauqalah atau ucapan Laa haula walaa quwwata illa billah. Saya mau memberinya judul Rahasia Ilmu La Haula Walaa Quwwata Illa Billah. Maka izinkan saya mengutarakan beberapa kalimat tentangnya. Semoga ada manfaatnya.
Rahasia Ilmu La Haula Walaa Quwwata Illa Billah |
Sebelum saya menuls catatan ini, saya punya niat membaca Surah Al Kahfi, karena ini malam Jumat. Dan saat saya menulis sangat tepat di pukul 03.30. Dalam hati saya berbisik, "ada sekitar 45 menit menuju waktu Shubuh, saya mau istirahat dulu."
Maka saya minum sambil istirahat arena sebelumnya saya sudah membuat sebuah vidio murattal di kanal YouTube saya. Apa yang terjadi berikutnya? Ternyata di luar dugaan.
Saat saya hendak membaca al Kahfi, tahu-tahu malah batuk-batk, tenggorokan gatal samai menjelang shubuh. Lantas saya berpikir, "Tadi itu, saya tidak begitu capek, dan tidak juga haus. Mengapa saya harus istirahat dulu dan malah minum. Jadinya tidak jadi membaca al Kahfi.
Tidak ada yang salah sebenarnya apa yang saya lakukan hanya untuk minum sambil mengambil jeda untuk istirahat. Hanya saja saya cukup menyesal, karena hanya karena punya pikiran masih 45 lagi menuju Shubuh dan saya bisa menyelesaikan al Kahfi dalam waktu tersebut.
Initinya saya tidak ada sikap mubadarah atau cepat-cepat mengeksekusi niat. Ini point saya.
Namun dibalik semua kekecewaan itu saya jadi punya hikmah yang bisa dibagi kepada anda yang sedang membaca catatan ringan ini. Izinkan saya berbagi hikmahnya, namun mohon maaf bila tidak berkenan, saya tidak sedang menggurui, saya hanya ingin berbagi saja.
* Anda boleh menambahkannya di kolm komentar. Ingatkan saya bila saya salah.
Pertama, Tidak usah menggubris persangkaan masih punya waktu. Seperti yang saya sesalkan tadi. Karena asih banyak waktu akhirnya kita santai dan tidak bergerak selangkah lebih maju.
Kedua, Tidak boleh terlalu percaya dengan keadaan dirimu sekarang. Bila kita baik-baik saja dan merasa bisa melakukan segalanya karena sedang sehat dalam waktu tertentu, maka sisihkan perasaan itu.
Mental kita harus tetap berpegang pada La haula wala quwwata illa billah. Orang bermental seperti ini selevel dengan malaikat-malaikat yang menyaksikan kekuasaan Allah di alam malakut.
Karena kalau tanpa pertolongan Allah kita tidak akan mampu mengucapkan lafadz Allah saat mau memanggil namaNya.
Di akhir tulisan ini saya mau berpesan. Pesan saya khusus kepada diri saya. Bila anda mau membacanya sampai akhir saya sangat berterima kasih. Semoga ada manfaatnya.
Pertama, Bacalah Laa haula wala quwwata illa billah ini sebanyak-banyaknya. Bacalaha sesering mungkin. Meskipun di awal-awal kita mengerjakannya belum begitu memahami apa maksudnya. Semoga yang anda kerjakan ini mengundang turunnya rahmat Allah di hidup anda.
Kedua, Tetapkanlah mental untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah meskipun untuk perkara sederhana. Karena bila Allah tidak mau menolong kita maka untuk bernafas yang biasanya mudah dilakukan, untuk bernafas saja kita tidak mamu kalau tidak ada pertolongan Allah. Apalagi soal mendapatkan kebahagiaan dalam shalat, berzakat, puasa, haji, dan membantu orang. Semua amal yang hebat-heat itu akan terasa berat bahkan tidak bisa dikerjakan kalau tidak dibantu oleh Allah SWT.
Ketiga, ...
Mohon maaf saya tidak melanjutkannya. Pembaca semua lebih paham. Bila berkenan slahkan untuk menambahkan hikmah bacaan Hauqalah ini kepada kami. Silahkan berkomentar positif. Semoga hari-hari kita di dunia ini dipenuhi rahmat, maghfirah, dan berkah Allah SWT.