Tuesday, June 1, 2021
Maka saya meminta kepada istri saya untuk menyiapkan kuota internet berukuran besar untuknya.
Maka mulailah saya browsing vidio-vidio ulama Indonesia dan dari luar negeri.
Dalam hati saya berniat mendapatkan ilmu untuk menemukan alasan terbaik yang bisa membuat saya tenang menjalani musibah.
Secara singkat saya tahu bahwa manusia harus berserah.
Saat itu saya masih perlu penjelasan yang membuat kepala saya mengangguk.
Akhirnya saya temukan sebuah ceramah Gus Baha.
Dalam ceramahnya yang sarat ilmu namun disampaikan secara kocak ia menunjukkan bahwa kewajiban manusia itu adalah bersujud, bersyukur, memuji Allah, jangan merasa bisa.
Ia meriwayatkan sebuah hadits.
Ada seorang sahabat Rasul yang dikaguni malaikat.
Saat ditanya amalannya.
Sahabat tersebut menjelaskan,
Bahwa tidaklah ia hendak makan kecuali tidak yakin ia bisa menyantapnya.
Tidaklah ia melangkah kecuali tanpa rasa merasa bisa melangkahkan kaki sebelahnya lagi.
Begitulah, seharusnya jangan merasa bisa.
Karena sesungguhnya manusia tidak bisa apa-apa tanpa pertolongaNya.
Hendaklah nental ini menjadi landasan yang utama.
Saat saya renungi saya menganggukkan kepala.
Memang begitu seharusnya.
Lalu saya amalkan saat sakit itu.
Hasilnya luar biasa terhadap perkembangan kesehatan.
Karena jiwa semakin tenang, pikiran relax, maka tensi darah nulai stabil dan tubuh merespon dengan rasa segar.
Maka saya ingin berbagi pengalaman ini dan tidak boleh ini berhenti di saya.
Maka jika ada bisikan untuk berhenti berdoa tepislah.
Teruslah memohon petunjuk dan kesabaran.
Jadikan diri kita selalu mau menggerakkan lisan untuk meminta bahkan sekecil apapun anggapan kita.
Katena serong terjadi anda hendak makan ikan tahu-tahu malah tertusuk durinya akhirnya celaka dan ikannya tidak sanggup ia santap.
Subhanallah!!!