![]() |
Jambu Lumut Sumber:Mas Adez |
Pada kesempatan ini saya ingin sampaikan credit kepada guru-guru bisnis melalui online.
Terutama Kang Dewa, Mas Arli, dan Bung Rico Huang.
Ilmu yang disebarkan mereka begitu berharga.
Sebagai seorang pengajar saya merasa sangat terbantu karena nantinya bisa saya transfer kepada anak didik kami di sekolah.
Salah satu unggahan teman di sebuah media sosial memberitakan bahwa di kampungnya banyak yang menjual Jambu air.
Ia menampilkan gambarnya dan tampaknya ia belum tahu nama Jambu tersebut.
Ternyata foto itu mendapat tanggapan banyak komentar positif.
Umumnya mereka tertarik dengan Jambunya.
Warnanya begitung mengundang lidah dan perasaan ingin segera mencicipi.
Otak orang umumnya sudah berimajinasi akan manisnya Jambu itu.
Luar biasa, dari sebuah gambar kalau barangnya bagus jadinya keren dan menarik.
Saya lain lagi.
Saya pikir-pikir tidak ada penjual Jambu yang menjual Jambu seperti itu.
Saya yakini tidak ada.
Dan ternyata buah Jambu itu yang belakangan saya tahu namnya Jambu Lumut belum banyak yang menanam.
Di kebun saya ada satu pohon.
Satu pohon lagi di kebun Kang Asep.
Mungkin hanya 2 pohon di kampung saya.
Melihat peluang tersebut saya langsung menghubungi Pak Akhdan Lathif.
Ia seorang pekebun Jambu senior meskipun usianya masih muda.
Ia juga menyediakan aneka bibit Jambu.
Maka saya tanyakan ada dan tidaknya bibit Jambu Lumut itu.
Ia menjawab ada.
Lalu hari berikutnya ia kirimkan foto 3 bibit Jambu Lumut.
Tanpa pikir panjang saya membelinya.
Umumnya, animo masyarakat terhadap Jambu sama dan hampir merata.
Semua orang dikatakan suka buah Jambu.
Bahkan banyak orang yang sudah menanam Jambu sejak lama.
Di depan rumah sering kita lihat pohon Jambu.
Selain mudah perawatannya pohon Jambu termasuk yang mudah berbuah.
Jadi bisa dibagi ke tetangga bahkan dijual seperti yang akan saya lakukan nanti.
Kecenderungan di atas mendorong saya untuk segera memiliki indukan Jambu Lumut ini.
Tidak peduli dengan harganya yang mahal.
Yang saya siapkan adalah bisnis di masa yang akan datang.
Animo masyarakat kampung saya terhadap buah-buahan mulai tinggi.
Bila kita mau menjaga kwalitas tentu akan lebih baik lagi.
Saya pikir, kalau sudah punya indukannya saya bisa melakukan banyak hal.
Saya bisa menjual buahnya dan juga bibitnya.
Harga yang ditetapkan Jambu ini, seperti cerita Mas Adez, sangat tinggi.
Harganya saat tulisan ini kami lansir adalah Rp 28.000.
Tinggi sekali. Kalau punya 100 pohon saja kita bisa mempekerjakan orang lain dan jadi berkah untuk banyak orang.
Demikian cerita dari jauh yang bisa kita jadikan inspirasi. Bersiap mewujudkan 1.000 impian.