"Dia istrinya dua lo Mas," begitu kata ibu-ibu yang duduk di dekat saya yang saat itu sedang nongkrong di depan tukang cukur kang Agus (bukan nama sebenarnya) di Arcamanik Bandung. Saya sedang mendengarkan obrolan orang-orang yang ada di sana yang isinya kalau saya dengar tentang Pak Tono (bukan nama sebenarnya), seorang tuna netra yang berprofesi sebagai tukang pijat profesional.
Dari si ibu itu saya jadi tahu kalau Pak Tono ini punya dua istri. Saya pikir dia sangat hebat. Saya saja yang matanya normal hanya bisa menikmati wajah wanita tanpa mampu menikahi mereka. Punya satu saja sudah sangat beruntung. Tidak terbayang di pikiran saya bagaiamana dia mendapatkannya.melihat.
Tapi mendengar cerita mereka saya paham. Pantas saja Pak Tono dapat dua istri. Meskipun ia tuna netra tapi hatinya Ia melihat dengan hatinya. Dan anda tahu berapa penghasilannya setia hari? Kalau lagi sepi ia bisa mendapatkan Rp 150.000. Besar sekali. Itu kalau sedang sepi pelanggan. Kalau sedang ramai seperti malam sabtu atau minggu ia bisa mendapatkan uang lebih banyak lagi. Pernah disebutkan bahwa ia mendapatkan pelanggan sejak pagi hari hingga jam 02 dini hari. Uang yang didapatkannya adalah lebih dari satu juta rupiah.
Sebagai blogger saya suka membandigkandengan pendapatan saya. Untuk bisa dapat Rp 100.000 per hari dari blogging saya harus menunggu berbulan-bulan:
Dari si ibu itu saya jadi tahu kalau Pak Tono ini punya dua istri. Saya pikir dia sangat hebat. Saya saja yang matanya normal hanya bisa menikmati wajah wanita tanpa mampu menikahi mereka. Punya satu saja sudah sangat beruntung. Tidak terbayang di pikiran saya bagaiamana dia mendapatkannya.melihat.
Sebagai blogger saya suka membandigkandengan pendapatan saya. Untuk bisa dapat Rp 100.000 per hari dari blogging saya harus menunggu berbulan-bulan:
- Saya harus beli laptop dulu,
- Beli kuota internet dulu,
- Bersusah payah membuat artikel yang menarik dan bermanfaat,
- Saya share di media sosial,
- Berdoa
- Lalu saya pasang kode iklan di blog
- Terusoptimasi
- Dan menunggu uang masuk ke akun saya
Itulah prosesnya. Panjang sekali dan lama. Tapi kalau tukang pijat seperti Pak Tono;
- Tidak perlu namanya lapto-laptopan,
- Sehabis kursus bisa langsung praktek dan dapat uang,
- Uangnya cepat cair dan dimanfaatkan,
- Bisa dapat istri banyak
Kalau mau membanding-bandingkan seperti itu saya sempat berpikir apa jadi tukang pijat saja. Mudah, cepat, dan istri bisa banyak. Tapi niat itu saya urungkan. Kalaupun suatu saat saya belajar memijat akan saya lakukan untuk amal menyenangkan orang lain. Tapi itu bukan berarti saya menolak rezeki. Kalau ada yang membayar saya tidak akan saya tolak.
Dari cerita ini, maka anda yang masimenyepelekan jasa pijat sebaiknya anda merubah cara pandang anda. Sebelumnya saya pernah membahas potensi usaha kecil di bidang jasa potong rambut. Karena dinilai mudah, murah, dan cepat menghasilkan uang maka sekarang banyak pengusaha yang menggeluti bisnis ini.