-->

3 Keuntungan Mendengarkan Secara Seksama Cerita Orang Tua Bagi Seorang Penulis Novel

Siapaun anda, mau itu penulis atau bukan, jangan meremehkan soal pendengaran. Selain itu akan diperhitungkan oleh Allah SWT, namun juga bisa menjadi kesuksesan anda dalam mengarungi kehidupan.

Fokus saya kali ini adalah tentang menulis novel. Mengapa saya menuliskan tema ini? Karena saya sedang memikirkan penulisan novel. Saya ingin sekali memiliki novel. Saya telah mengikuti pelatihannya dan juga memiliki komunitas untuk ini.

Saya belum berhasil mempunyai novel. Tapi saya sudah menghasilkan banyak cerita pendek. Saya mesti memberikan apresiasi untuk keberhasilanini. Biarlah hati saya bahagia dulu agar semangat berkarya dengan yang lebih baik lagi.



Kali ini saya ingin sekali berbagi dengan anda soal manfaat mendengarkan cerita-cerita orang tua. Sebenarnya yang namanya cerita tidak hanya datang dari orang-orang sepuh. Saya juga suka mendengarkan cerita-cerita hantu dari anak-anak kecil di pengajian dekat rumah saya.

Kalau anak-anak itu sedang bercerita saya suka memperhatikan binaran mata mereka. Terlihat sangat bahagia dan cerita meskipun yang mereka ceritakan adalah tentang hantu yang seram, genderewo yang garang dan menakutkan.

Bila satu orang sedang berkisah maka temannya yang lain asyik mendengarkan. Belum juga kata pamungkas berakhir sudah ada anak lain yang melanjutkan ceritanya. Tanpa sadar anak-anak itu sudah menghabiskan banyak waktu saat bercerita.

Cerita anak-anak memang tidak jauh-jauh dari cerita hantu dan setan. Orang memang akan mengatakan yang paling banyak didengar, dilihat, dan ditontonnya. Tapi kalau anak-anak itu banyak bergaul dengan Al-Qur’an pasti yang diceritakannya bukan hantu lagi.

Anak-anak itu kalau bercerita keseruannya tidak kalah dengn cerita para orang tua. Saya suka mendengarkan cerita saat mereka melawan penjajahan Jepang dan Sekutu. Cerita lain adalah saat berjuang menumpas PKI dan DI/TII.

Melatih Imajinasi

Saat anda sedang mendengarkan cerita dari mereka sesungguhnya otak anda mereka-reka tempat, suasana, keadaan, rupa, simbol, warna, watak, dan seterusnya. Saat itu terjadi sesungguhnya anda sedang mengasah ketajaman imajinasi anda.

Saya suka menemani anak saya nonton film robot. Sering kali saya berpikir, “Bisa-bisanya para pembuat film menggambar benda yang seperti ini.” Memang ada yang bisa terbang, ada yang kekuatannya super, ada yang sangat baik, dan seterusnya.

“Betapa hebatnya daya imajinasi mereka.” Bisik hati kecilku. Memang itu yang ada dalam hati dan pikiran saya. Mengapa? Arena saya sama sekali tidak pernah berimainasi seerti itu.

Menguatkan Karakter Penokohan

Dari cerita-cerita itu anda bisa memberikan deskripsi tokoh untuk novel anda. Dengan demikian anda boleh menjiplak dengan langsung atau anda mngambilnya dengan beberapa perubahan. Silahkan pilih mana yang palig membahagiakan anda.

Memperkaya Persepsi Anda untuk Sebuah Cerita

Saya mendengar cerita menarik tentang seorang penguasa di zaman kolonial Belanda yang sangat garang dan bengis kepada warga pribumi. Namun terselip dalam cerita itu sebuah fragmen yang indah saat orang itu begitu menghargai dan menyayangi pembantunya yang orang pribumi.

Dikisahkan bahwa orang tadi sudah mengangga pembantunya itu seperti putrinya sendiri. Ia membiayai sekolahnya, kemudian menikahkannya, bahkan ia mengurus anaknya dan memanggilnya dengan sebuatan “cucuku”.

Membaca cerita itu anda diperkaya dengan sudut pandang yang lain yang menyenth perasaan. Konflik terjadi saat orang itu dinilai tidak adil. Ia hanya baik pada satu orang sementara ia membantai ratusan lainnya.
LihatTutupKomentar