Saatmasih di bangku kuliah anda akan dikejutkan dengan sejumlah perkataan profesor yang kata-katanya sederhana namun masuk tepat ke lubuk hati. Biasanya klau sudah begini anda bisa memikirkannya dan kadang-kadang menceritakannya kepada orang lain.
Saya juga ingat sebaris kata-kata saat kuliah di sebuah perkuliahan di Bandung beberapa tahun yang lalu. Bahwa "Usaha tidak menghilangkan makna tawakal". Saat itu yang kami bedah adalah buku karangan Syaikh Ali Ash-Shabuni. Ulama kenamaan dari Arab Saudi ini adalah pakar Tafsir dan Bahasa yang terkenal.
Kata-kata beliau ini kemudian teringat kembali saat saya harus menuliskan serial artikel dalam niche kekayaan atau tips-tips menjadi orang kaya. Saya senang bila ada yang termotivasi menjadi orang kaya yang soleh. Karena sebaik-baik harta adalah harta yang berada di tangan orang soleh.
Orang soleh, kalau ia memiliki hartanya tidak akan takabbur dan menyatakan bahwa harta yang ada itu dimilikinya karena kepandaiannya. Namun orang soleh itu kalau ia kaya akan mengatakan bahwa Allah yang memberikannya berdasarkan ilmu yang ada padaNya.
Orang soleh kalau punya harta banyak pasti manfaat yang dirasakan lingkungan sekitarnya pun akan banyak pula. Ia tidak ingin hanya mencicipi kesenangan dunia hanya untuk dirinya dan keluarganya.
Orag soleh, semakin kaya maka ia semakin dermawan. Orang soleh itu, kalau ia bertambah kekayaannya semakin takut kepada Allah SWT. Ia tidak mau hartanya menjadi sesuatu yang memperlambat perjumpaan dengan Allah dan orang-orang soleh di surga.
Kalau diperhatikan, orang-orang kaya itu adalah orang yang selalu bergerak. Ikhtiarnya lebih dari kata cukup. Saat orang lain belum terbangun dari tidurnya ia sudah berjam-jam berdoa memohon kekayaan dan lebih pagi mebuka tempat usahanya. Saat orang lain banyak yang sudah tidur bersama mimpi-mimpi ia masih gelar sajadah bersyukur atas pencapaian hari itu dan memohon tambahan karunianya.
Pergerakan lahir batin yang indah bagi orang kaya yang soleh. Sikap dan tingkah laku terjaga hanya yang mendatangkan ridho Allah saja. Semua yang berbau syirik, riba, dan kezaliman serta merta ia tinggalkan.
Al-Qur'an sendiri memberikan kisahnya yang sangat indah. Bagaimana Maryam mendapatkan rezeki dari Allah setelah ia menggoyangkan pohon kurma. Secara akal pohon kurma yang kokoh, besar, dan tinggi, tidak akan bergoyang kalau digoyangkan. Apalagi yang menggoyangkannya adalah seorang wanita yang baru melahirkan yang badannya masih lemah. Namun Allah mebantunya.
Jadi bagi anda yang ingin kaya harus bergerak dan bergerak jangan tinggal diam. Berfikir sambil berjalan dan berlari. Biarlah Allah yang akan memberikan bantuannya. Karena meskipun anda tahu ada rezeki di bawah kaki anda tapi anda masih harus bergerak untuk menggalinya.