Hidup adalah bagian nikmat yang harus disyukuri. Meskipun tidak ada seorang pun yang berniat untuk hidup. Hanya yang kabar yang sampai dari para Nabi dan orang-orang suci bahwa ada perjanjian antara kita dengan Tuhan. Bahwa kalau diizinkan hidup maka akan mengabdi.
Maka kemudian bagian dari ibadah adalah menjalani hidup dengan penuh rasa bahagia. Tidak ada kata lain yang bisa melukiskan kebahagiaan bisa hidup dalam penuh pengabdian. Sungguh kebahagiaan yang seperti fiksi namun semua mengalaminya.
Itulah kemungkinan yang membuat orang berimajinasi. Kira-kira saja itu bukanlah sesuatu yang mudah diungkapkan. Semua kata telah diupayakan membdik gambaran kebagaiaan. Hanya saja soal rasa "katanya" selalu subjektif dan fluktuatif.
Tanpa adanya kehidupan semua nikmat itu sama sekali tidak berkurang. Meskipun orang menganggapnya sebagai tidak kelihatan. Bila demikian Tuhan akan menampakkannya dengan CaraNya. Bukankah nikmat iman lebih kuat pengaruhnya dari nikmat sehat jasmani.
Dengan visi ini, maka orang-orang yang bersih hatinya memandang perlua adanya pendidikan yang berkelanjutan. Hidup dan ujian adalah niscaya maka pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan darinya sama sekali.
Sikap yang tepat adalah berimana, bertawakal, bersabar, dan menguatkan diri dari hal-hal terlarang. Bila jiwa telah bertaqwa maka semua anggota badannya akan mendukungnya pula. Dengan demikian manis dan pahitnya ujian hidup akan sangat nikmat terasa.
Maka kemudian bagian dari ibadah adalah menjalani hidup dengan penuh rasa bahagia. Tidak ada kata lain yang bisa melukiskan kebahagiaan bisa hidup dalam penuh pengabdian. Sungguh kebahagiaan yang seperti fiksi namun semua mengalaminya.
Karena Hidup adalah Anugerah
Hidup memang anugerah. Kalau bukan anugerah mengapa banyak orang yang mengupayakan agar dirinya tetap hidup dan baik-baik saja. Hidup merupakan nikmat besar yang mewadahi nikmat-nikmat lainnya.Tanpa adanya kehidupan semua nikmat itu sama sekali tidak berkurang. Meskipun orang menganggapnya sebagai tidak kelihatan. Bila demikian Tuhan akan menampakkannya dengan CaraNya. Bukankah nikmat iman lebih kuat pengaruhnya dari nikmat sehat jasmani.
Hidup Menjadi Ujian Hidup
Manusia tidak dibirkan begitu saja hidup tanpa diuji. Diciptakannya manusia dengan memiliki akal adalah sarana dan jalan untuk menempatkan ujian. Seharusnya sejak awal manusia menyadari bahwa dirinya mesti selalu dekat.Dengan visi ini, maka orang-orang yang bersih hatinya memandang perlua adanya pendidikan yang berkelanjutan. Hidup dan ujian adalah niscaya maka pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan darinya sama sekali.
Mempelajari Persoalan Hidup
Sebagai bagian akhir dari tulisan ini maka tahapan awal adalah mempelajari semua soal-soal kehidupan itu dan menemukan jawabannya dalam buku petunjuk. Semua lengkap tercatat di dalamnya. Sungguh manusia bodoh yang mengabaikannya.Sikap yang tepat adalah berimana, bertawakal, bersabar, dan menguatkan diri dari hal-hal terlarang. Bila jiwa telah bertaqwa maka semua anggota badannya akan mendukungnya pula. Dengan demikian manis dan pahitnya ujian hidup akan sangat nikmat terasa.