Monday, November 6, 2017
Bila anda bertandang ke Desa Cidamar maka anda akan tahu siapa Sarip Hidayat. Ternyata ia adalah seorang petani Cabe yang sukses dengan omset milyaran per bulan.
Selain itu, ia juga orang yang ambisius, egois, "sedikit cuek", malu-malu kucing, panjang angan-angan, dan lumayan ganteng.
Sepulang dari kota ia malah membuat sensasi yang menghebohkan. Meskipun usianya sudah tidak muda tapi soal pasangan ia sedikit memaksa. ABG 18 tahun mau dinikahi. Sontak saja sang gadis kabur ke pelukan yang lebih berkelas.
Nah itulah kelakuannya yang tidak tahu diri. Dasar si boss cabe.
Untungnya, karena mukanya tebal, seperti kulit badak, ia tidak merasa ada kesalahan dalam dirinya. Lagi-lagi ia menampakkan keserakahannya denganemasuki banyak bidang sekaligus.
Ia petani, lantas pedagang, peternak pula, dan dengar-dengar, katanya ia ingin jadi guru di sekolah bahkan ustadz dan khathib. Apa tidak kejauhan itu?
Ada juga jawaban cerdasnya saat banyak yang mencibir saat mau jadi kahotib itu. Ia berkata " kalau khutbah itu kriterianya kebodohan tentu saya tidak akan naik mimbar ini tapi saya akan naik ke langit." Maksudnya ia ingin menunjukkan dan mengakui kebodohannya.
Banyak orang yang belum tahu di kampungnya bahwaSaripHidayat ini bukan hanya petani Cabe tapi ia juga seorang blogger. Hanya saja untuk yang satu ini ia kurang beruntung. Satu milyarnya belum pecah telur. Ayo bantu. Tapi buat apa membantu orang sombong kaya gini bung. Mendingan uangnya dikasih anak yatim aja, OK.
Selain itu, ia juga orang yang ambisius, egois, "sedikit cuek", malu-malu kucing, panjang angan-angan, dan lumayan ganteng.
 |
| Sarip Hidayat |
Nah itulah kelakuannya yang tidak tahu diri. Dasar si boss cabe.
Untungnya, karena mukanya tebal, seperti kulit badak, ia tidak merasa ada kesalahan dalam dirinya. Lagi-lagi ia menampakkan keserakahannya denganemasuki banyak bidang sekaligus.
Ia petani, lantas pedagang, peternak pula, dan dengar-dengar, katanya ia ingin jadi guru di sekolah bahkan ustadz dan khathib. Apa tidak kejauhan itu?
Ada juga jawaban cerdasnya saat banyak yang mencibir saat mau jadi kahotib itu. Ia berkata " kalau khutbah itu kriterianya kebodohan tentu saya tidak akan naik mimbar ini tapi saya akan naik ke langit." Maksudnya ia ingin menunjukkan dan mengakui kebodohannya.
Banyak orang yang belum tahu di kampungnya bahwaSaripHidayat ini bukan hanya petani Cabe tapi ia juga seorang blogger. Hanya saja untuk yang satu ini ia kurang beruntung. Satu milyarnya belum pecah telur. Ayo bantu. Tapi buat apa membantu orang sombong kaya gini bung. Mendingan uangnya dikasih anak yatim aja, OK.